JAKARTA (Kontroversinews.com) – Kepolisian Daerah Yogyakarta mengungkap sate beracun di Bantul yang berujung pada kasus tewasnya seorang bocah Naba Faiz (10), rupanya sempat berpindah tangan ke sejumlah orang.
Sebelum akhirnya disantap oleh Naba Faiz dan keluarganya, sate beracun yang diduga kiriman tersangka berinisial NA itu terlebih dulu diterima oleh orang lain yakni istri Tomi. Menurut polisi, Tomi adalah kenalan dari tersangka NA.
Polisi menduga, awalnya pelaku NA berniat memberikan sate beracun itu kepada sosok bernama Tomi tersebut. Tapi, menurut Direskrimum Polda DIY Kombes Pol Burkan Rudy Satria, target pelaku kemudian diduga kuat meleset dan salah sasaran.
Burkan menuturkan, tersangka NA sedianya tidak berniat mengincar nyawa Naba, melainkan membidik Tomi.
“Motifnya adalah sakit hati, karena ternyata si target [Tomi] ini menikah dengan orang lain, tidak dengan dirinya (NA),” kata Burkan di Mapolda DIY, Bantul, Senin (3/5).
Kasus ini bermula ketika Bandiman, ayah Naba yang berprofesi sebagai pengemudi ojek online menerima paket dari NA.
Awalnya, Bandiman tak sengaja bertemu NA di sebuah masjid sekitaran Stadion Mandala Krida, Semaki, Umbulharjo, Kota Yogyakarta. NA kemudian memesan jasa pengiriman secara manual atau tanpa aplikasi kepada Bandiman.
“[Pemesanan jasa] direncanakan proses, dia berganti motor, dia yang tidak biasanya berjilbab, hari itu berjilbab. Membuang jaket yang dipersiapkan. Sampai sekarang belum ketemu, pengakuan [dibuang] di tempat sampah,” terang Burkan.
Bandiman kemudian mengantarkan pesanan tersebut ke kediaman Tomi di Kasihan, Bantul.
Namun saat itu, Tomi sedang berada di luar kota. Karena itu melalui istrinya yang berada di rumah, Tomi pun meminta agar sate tersebut diberikan kepada Bandiman.
Bandiman kemudian membawa pulang sate itu untuk disantap sebagai hidangan berbuka puasa bersama istri dan dua anaknya.