Menurutnya platform e-commerce Evermos sendiri telah menyerap kurang lebih 300 UMKM di Bandung dengan mendapat omzet miliaran. Sehingga ia pun optimis dengan melihat adanya terobosan tersebut.
Dari “starting point” seperti itu optimis bentuk pemasaran produk UMKM itu akan lebih bervariasi dengan platformnya yang dibangun oleh Evermos.
Platform Evermos sendiri memang hanya menjual produk-produk lokal dan juga dari berbagai UMKM. Tidak hanya menjual, platform tersebut juga membantu UMKM dalam hal pengiriman, menyesuaikan harga pasar, dan membantu menyiapkan layanan pelanggan (customer service).
Selama pandemi COVID-19 ini, Atet menyebut UMKM yang mampu terus bertahan adalah UMKM yang mampu beradaptasi dengan kebutuhan pasar.
Selain beradaptasi, pertumbuhan UMKM di masa pandemi itu pun diakselerasi oleh iklim digitalisasi yang mendorong proses pemasaran.
Maka dari itu, momen Ramadhan hingga Lebaran ini perlu dimanfaatkan UMKM untuk bisa beradaptasi dengan melihat peluang baru. Karena, kata Atet, UMKM yang mampu beradaptasi justru mendapat omzet lebih tinggi dibandingkan masa-masa normal.
Contohnya UMKM yang produknya bisa mendukung dengan masa pandemi COVID-19 ini, itu justru omzetnya naik.
Sementara itu CEO Evermos Ghufron Mustaqim mengatakan pada momen Ramadhan ini geliat belanja masyarakat memang nampak terlihat berdasarkan catatan penjualan pada platform e-commerce Evermos sejak dua pekan terakhir.
Adapun kategori produk yang penjualannya meningkat drastis yakni seperti perlengkapan ibadah dan produk-produk kuliner dari UMKM. Sedangkan kategori fesyen pun menurutnya tak kalah laris pada awal-awal Ramadan ini.
Melihat fenomena tersebut, Ghufron mengatakan para UMKM yang bergerak pada kategori tersebut memilik potensi untuk mendapat omzet besar pada bulan suci umat muslim ini.
Dengan memberdayakan UMKM melalui wadah yang ia buat, Ghufron juga mengaku ingin kedepannya menjadi rekan bisnis UMKM untuk memberi masukkan terkait peluang bisnis yang potensial seperti pada momen Ramadhan ini.
“Sehingga mereka produksinya lebih tepat dengan serapan pasar, dan mereka menghindari produk yang tidak bisa diserap dengan pasar yang baik,” katanya.
Peluang bisnis
Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung juga sejauh terus berupaya untuk menghadirkan produk-produk UMKM agar bisa hadir di tengah masyarakat. Hal itu juga memang sebagian dari langkah pemulihan ekonomi nasional.
Untuk memaksimalkan peluang yang ada, Pemkot Bandung pun telah menggelar Hijab Fest yang diisi oleh produk-produk UMKM yang bergerak di sektor fesyen muslim.
Ada sebanyak 36 tenant produk lokal Kota Bandung yang mengikuti pameran Hijab Fest tersebut. Semua produknya memiliki kualitas butik, namun dengan harga yang sangat ekonomis.