Adapun momen Ramadhan hingga Lebaran ini, aktivitas perbelanjaan masyarakat diyakini tidak akan surut. Apalagi pada Ramadhan tahun 2021 ini perputaran uang diprediksi akan lebih meningkat dibandingkan dengan Ramadhan tahun 2020.
Ini menjadi tantangan bagi pemerintah untuk mendorong UMKM bisa masuk ke ekosistem digital agar tidak kalah saing dengan produk impor yang juga tampil dominan.
Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Kota Bandung Atet Handiman mengatakan digitalisasi UMKM itu memang sangat penting untuk mendorong produk lokal dapat bersaing dengan produk impor.
Proses menuju digitalisasi UMKM itu perlu disertai dengan sejumlah edukasi terhadap para pelaku UMKM. Atet mengaku terus bekerjasama dengan sejumlah e-commerce untuk mengedukasi para UMKM.
Apalagi tantangan besar UMKM untuk bisa bersaing adalah pemasaran. Selain bekerjasama untuk edukasi, para e-commerce itu diharap bisa juga memberi ruang lebih untuk para UMKM agar tidak tersisihkan dengan produk luar.
“Jadi diharapkan akan menjadi sebuah sistem yang mengonsolidasikan para UMKM, dan UMKM sendiri akan terbantu usahanya,” kata Atet di Bandung, Jawa Barat, Senin.
Butuh e-commerce
Di tengah hiruk pikuk produk impor yang kerap muncul dominan di sejumlah platform e-commerce Tanah Air, Atet menyebut para UMKM butuh didigitalisasi dengan platform yang juga mendukung keberadaannya.
Salah satunya, Atet menyebut yakni platform Evermos yang peduli dengan UMKM lokal. Karena, menutnya kehadiran platform yang mendukung UMKM itu bisa menjadi solusi tantangan pemasaran yang kerap dialami UMKM.