“Tidak ada bukti ilmiah yang konkret bahwa kotoran sapi atau urin bekerja efektif untuk meningkatkan kekebalan terhadap COVID-19, itu sepenuhnya didasarkan pada keyakinan,” kata Dr. JA Jayalal, presiden nasional Asosiasi Medis India.
“Ada juga risiko kesehatan yang dapat ditimbulkan akibat mengolesi atau mengonsumsi produk (dari sapi) ini, yaitu penyakit lain dapat menyebar dari hewan ke manusia,” ujarnya.
Ada juga kekhawatiran bahwa praktik tersebut dapat berkontribusi pada penyebaran virus lebih lanjut karena melibatkan orang yang berkumpul dalam kelompok.
Madhucharan Das, yakni pengelola yang bertanggung jawab atas penampungan sapi lain di Ahmedabad, mengatakan mereka membatasi jumlah peserta praktik pengobatan tersebut.***AS