Manajemen RSUD Otista Bandung Dikritisi Partai Nasdem

- Pewarta

Kamis, 25 November 2021

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

RSUD Oto Iskandardinata    Jl. Raya Gading Tutuka Desa  Cincin Kecamatan Soreang Kab. Bandung. Photo - Lee

RSUD Oto Iskandardinata Jl. Raya Gading Tutuka Desa Cincin Kecamatan Soreang Kab. Bandung. Photo - Lee

KAB. BANDUNG Kontroversinews.com – Ketua DPD Partai Nasdem Kabupaten Bandung H. Agus Yasmin mengkritisi keberadaan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Oto Iskandardinata (Otista) yang dinilainya ada kesalahan managemen waktu kebijakan pada masa Bupati  Bandung Dadang Naser.

Agus Yasmin menuding, karena “dosa” Dadang Naser, membuat RSUD tersebut sulit melakukan pelayanan dan mendapatkan hak.
Menurut Agus Yasmin, hampir Rp 18 milyar uang Covid tidak  bisa ditagihkan oleh RSUD Soreang ke pusat  karena pergantian nama RSUD Otista tetapi akreditasi tidak berubah, status RS yang tidak naik.
Selain itu, Agus Yasmin menilai tidak elok RSUD Otista managemen bisnisnya kalah oleh rumah sakit swasta. Pasalnya, RSUD Otista tenaga pegawainya dibayar oleh negara, begitu pun pembangunan, peralatan dan rehabnya dibayar oleh negara.

Ketua DPD Partai Nasdem Kabupaten Bandung, H. Agus Yasmin

Kesalahan Dadang Naser, sebut Agus RSUD Otista type C, tetapi dibangun dengan standar type A, kemudian nama diubah jadi Otista, akreditasnya tidak berubah, masih rumah sakit Soreang
“ini menghambat pelayanan. Karena, kita tidak bisa mengkomplain dana-dana pelayanan ke pusat. Karena di administrasi  jadi salah dengan fakta di lapangan, ” imbuh Agus ayasmin.

 

Selain itu, ungkap Agus pelayanan BPJS pun terhambat, karena kafasitas RSUD ini terbatas dengan standar type C walaupun bangunannya besar.
” Ini persoalan akreditasi rumah sakit yang tidak bisa secepat membalikan telapak tangan. Coba naik ke type B atau type A akan lebih cepat ruangnya, ” ujarnya Agus.
Pria yang akrab di sapa AY ini menuding lagu, ini karena administrasi managerial di dalam administrasi  dan pengelolaan RSUD dan tata kelola yang tidak diselaraskan  dengan kecepatan pembangunan fisik.

“Namun, ada upaya dari Dirut  RSUD Otista, dr Riantini ke arah itu, dan kami memberikan waktu pengamatannya satu tahunan di anggaran 2022. Kalau anggaran 2022 baik , kecepatannya bagus, performa RSUD naik  layak RSUD Otiista segera dikembangkan, ” kata Agus Yasmin  saat wawancara dengan wartawan di Rancabali, Rabu (24/11/21).

Agus Yasmin menambahkan, kalau dalam kurun waktu satu atau dua tahun ini tidak bisa menyelesaikan percepatan penyesuaian managemen, maka managemen RSUD Otista harus disetting ulang.

Berita Terkait

Bupati Kunjungi Warga Penderita Kanker Usus
100 Persen Terbentuk, Kopdes Merah Putih Brebes Jalin Kontak Bisnis
Cirebon Festival 2025 Resmi Dibuka, Wali Kota: Panggung Sinergi Budaya dan Ekonomi Rakyat
Wabup Tuti hadiri Peringatan Hari Anti Narkotika Internasional (HANI) Tahun 2025
Tersedia Ratusan Loker, Disnaker Kabupaten Bandung Gelar Spirit Bedas Job Fair di Kecamatan Rancaekek
Tekan Angka Pengangguran, Disnaker Kabupaten Bandung Gelar Job Fair Spirit Bedas 2025 di Cilengkrang
Dukung Sultan Sepuh, Ketua Gibas Sebut Pendopo Cocok Jadi Pusat Budaya Kuningan
Bupati dan Kejari Indramayu Diminta Awasi Proyek IPAL yang Sarat Dugaan Pelanggaran

Berita Terkait

Sabtu, 28 Juni 2025 - 09:26

100 Persen Terbentuk, Kopdes Merah Putih Brebes Jalin Kontak Bisnis

Sabtu, 28 Juni 2025 - 09:25

Cirebon Festival 2025 Resmi Dibuka, Wali Kota: Panggung Sinergi Budaya dan Ekonomi Rakyat

Jumat, 27 Juni 2025 - 19:27

Wabup Tuti hadiri Peringatan Hari Anti Narkotika Internasional (HANI) Tahun 2025

Jumat, 27 Juni 2025 - 19:25

Tersedia Ratusan Loker, Disnaker Kabupaten Bandung Gelar Spirit Bedas Job Fair di Kecamatan Rancaekek

Jumat, 27 Juni 2025 - 19:24

Tekan Angka Pengangguran, Disnaker Kabupaten Bandung Gelar Job Fair Spirit Bedas 2025 di Cilengkrang

Berita Terbaru