Lucu, Vaksin Selalu Dikaitkan Dengan Babi Padahal Masih Banyak Hewan yang Lain

- Pewarta

Kamis, 25 Maret 2021

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ilustrasi Vaksin

Ilustrasi Vaksin

JAKARTA (Kontroversinews.com) – Vaksin COVID-19, AstraZeneca yang diproduksi oleh SK Bioscience di Kota Andong, Korea Selatan, dipersoalkan. Sebab vaksin tersebut mengandung tripsin yang berasal dari babi. Meski demikian, Majelis Ulama Indonesia (MUI) telah menyatakan, vaksin AstraZeneca boleh digunakan karena negara dalam keadaan darurat.

Lantas kenapa hal-hal yang berkaitan dengan obat-obatan atau vaksin, selalu mengandung unsur babi? Ustad Ibnu Kharish atau yang akrab dikenal Ustad Ahong mengatakan, sebab enzim dari babi yang paling optimal dibanding enzim hewan lainnya. Makanya, babi selalu unsur babi selalu digunakan dalam hal obat-obatan.

“Waktu istri saya kuliah farmasi, dosennya menjelaskan bahwa enzim dari hewan selain babi itu pernah diuji coba, namun hasilnya tidak seoptimal dari enzim tripsin babi. Maka dari itu, tripsin babi banyak digunakan dalam industri kesehatan, seperti produksi vaksin. Bahkan menurut dosennya, bulu babi juga biasa digunakan untuk sikat gigi, karena bulunya sangat halus. Tripsin babi biasanya diambil dari pangkreas atau ususnya,” jelas Ustad Ahong lewat keterangan tertulisnya, Rabu (24/3).

Ustad Ahong menjelaskan proses unsur babi dipakai untuk vaksin. Dia menjelaskan bahwa tim mengambil sample virus dari manusia yang sudah positif corona. Manusia itu sebagai inang. Kalau virus sudah terpisah dari inangnya, ia tak akan bisa bertahan lama. Maka dari itu, dilakukanlah pembiakan kembali.

Dia melanjutkan, pembiakan itu biasanya pakai media pertumbuhan, seperti darah, plasma, dll. Untuk mempersingkat pembiakan virus di luar inang, itu harus pakai katalisator. Salah satu katalisator itu ya enzim tripsin babi. Setelah itu dalam waktu kurang dari 5 menit tripsin harus dibersihkan dari inangnya, melansir dari FajarIndonesiaNetwork.

“Ini agar inang ini tidak mati. Selanjutnya inang yang sudah terpisah dari Tripsin tadi diisi kode getik atau resep membuat virus. Di dalam inang tersebut tumbuh virus. Jumlahnya juga sedikit cuma 10 mili liter atau beberapa tetes dari air gelas mineral yg berisi 240 mili liter,” paparnya. ***AS

Berita Terkait

Cegah Premanisme, Polsek Bulakamba Gencarkan Patroli ke Kawasan Industri
Pastikan Keamanan Peringatan Waisak, Wakpolres Brebes Pimpin Patroli Vihara
SULTAN SEPUH JAENUDIN II ARIANATAREJA KERATON KASEPUHAN KESULTANAN CIREBON ZIARAH KE MAKAM LELUHURNYA PANGERAN ARYA NATAREJA GALUH CIAMIS
Polres Batang Renovasi Rumah Mbah Latri di Warungasem
PANEN JAGUNG TAHAP I DI DESA KEDUNGOLENG, DUKUNG PROGRAM ASTA CITA KETAHANAN PANGAN
Mutasi Pejabat Utama di Polres Cirebon Kota, Semangat Baru Mengemban Tugas
Hadirkan Keceriaan, Polres Brebes Berikan Trauma Healing Dan Salurkan Bantuan Untuk Korban Tanah Bergerak
Panen Raya Jagung di Desa Brekat: Sinergi Masyarakat dan Pemerintah Wujudkan Ketahanan Pangan

Berita Terkait

Kamis, 15 Mei 2025 - 10:54

Cegah Premanisme, Polsek Bulakamba Gencarkan Patroli ke Kawasan Industri

Selasa, 13 Mei 2025 - 18:03

Pastikan Keamanan Peringatan Waisak, Wakpolres Brebes Pimpin Patroli Vihara

Senin, 12 Mei 2025 - 18:02

SULTAN SEPUH JAENUDIN II ARIANATAREJA KERATON KASEPUHAN KESULTANAN CIREBON ZIARAH KE MAKAM LELUHURNYA PANGERAN ARYA NATAREJA GALUH CIAMIS

Jumat, 9 Mei 2025 - 10:28

Polres Batang Renovasi Rumah Mbah Latri di Warungasem

Kamis, 8 Mei 2025 - 23:54

PANEN JAGUNG TAHAP I DI DESA KEDUNGOLENG, DUKUNG PROGRAM ASTA CITA KETAHANAN PANGAN

Berita Terbaru

PERISTIWA

Longsor CIlengkrang Pemda Harus Bertanggung Jawab

Senin, 19 Mei 2025 - 06:08