LPKN: Pemda Kuningan Kurang Transparan Terkait Pinjaman ke BJB

- Pewarta

Minggu, 17 Agustus 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kuningan, Kontroversinews — Gagal bayar atau tunda bayar Pemda Kuningan tahun 2024 yang menyisakan piutang sebesar Rp94 miliar, membuat pemerintah daerah mengambil langkah taktis dengan mengajukan pinjaman ke Bank BJB.

Lembaga Pemantau Korupsi Nasional (LPKN) DPD Jawa Barat, melalui ketuanya, Bang Jhoni Panne, menyoroti kebijakan tersebut. Melalui sambungan telepon pada Minggu (17/8/2025), ia menyampaikan hasil investigasi tim LPKN wilayah III Jawa Barat.

Menurutnya, pada tahun 2025 Pemda Kuningan melakukan pinjaman ke Bank BJB dalam dua tahap: tahap pertama sebesar Rp25 miliar dan tahap kedua sebesar Rp74 miliar, dengan persetujuan DPRD Kuningan. Pinjaman ini dimaksudkan untuk menutupi gagal bayar tahun 2024 senilai Rp94 miliar.

“Namun, berdasarkan data yang masuk ke LPKN, dari total pinjaman Rp99 miliar, baru Rp50 miliar yang dibayarkan untuk menutupi gagal bayar. Sisanya, Rp44 miliar, tidak jelas penggunaannya,” ungkap Jhoni Panne.

Ia menegaskan, dana tersebut adalah uang publik yang seharusnya transparan penggunaannya. “Rp44 miliar itu jumlah yang besar. Pemda Kuningan wajib membuka ke publik kemana anggaran itu dipakai,” tambahnya.

Jhoni juga mempertanyakan sikap DPRD Kuningan yang dinilai diam terhadap sisa anggaran Rp44 miliar tersebut. “Jangan sampai masyarakat berasumsi negatif bahwa DPRD bermain mata dengan Pemda, karena tidak ada reaksi apapun terkait sisa anggaran itu,” tegasnya.

LPKN mendesak DPRD agar menjalankan fungsi pengawasannya sebagai mitra eksekutif. “Jangan hanya diam, apalagi kalau diamnya karena kepentingan hak-hak internal dewan, seperti pokok-pokok pikiran (Pokir),” sindirnya.

Lebih lanjut, Jhoni menyinggung persoalan lain, seperti kisruh hasil open bidding (OB) Sekda, di mana hak interpelasi DPRD tidak dijalankan.

“Padahal sisa pinjaman BJB Rp44 miliar ini jelas harus dipertanggungjawabkan penggunaannya. DPRD mestinya ikut mengawasi agar publik tahu anggaran itu dipakai untuk apa saja,” pungkasnya. ***

Berita Terkait

Kinerja Kaban BPKAD Kuningan Dipertanyakan…….????
DPK APKLINDO Kota Cirebon 2025–2030 Resmi Dilantik, Wakil Wali Kota: Layanan Kebersihan Cerminan Wajah Kota
Pemkot Cirebon Dukung Perlindungan Hukum bagi Guru melalui Pendekatan Restorative Justice
Tebar 20 Ribu Benih Nila Melalui BUMDes Mina Macak Nawasena, Kuwu Desa Bandengan Perkuat Ketahanan Pangan.
Letjen Iwan Setiawan Resmikan Monumen Jenderal Sudirman, Dimeriahkan Baksos dan Hiburan Rakyat
Pemkot Cirebon Terima Kunjungan Global Studio 2025, Kolaborasi ITB dan University of Sydney untuk Permukiman Inklusif
Penguatan Kompetensi Teknis CPNS Formasi 2024, Wujud ASN Profesional dan Berintegritas
Wali Kota Ajak Warga Maknai Hari Pahlawan sebagai Perjuangan Moral dan Semangat Kebangsaan

Berita Terkait

Rabu, 12 November 2025 - 12:36

Kinerja Kaban BPKAD Kuningan Dipertanyakan…….????

Selasa, 11 November 2025 - 18:50

DPK APKLINDO Kota Cirebon 2025–2030 Resmi Dilantik, Wakil Wali Kota: Layanan Kebersihan Cerminan Wajah Kota

Selasa, 11 November 2025 - 18:49

Pemkot Cirebon Dukung Perlindungan Hukum bagi Guru melalui Pendekatan Restorative Justice

Selasa, 11 November 2025 - 10:57

Tebar 20 Ribu Benih Nila Melalui BUMDes Mina Macak Nawasena, Kuwu Desa Bandengan Perkuat Ketahanan Pangan.

Senin, 10 November 2025 - 19:30

Letjen Iwan Setiawan Resmikan Monumen Jenderal Sudirman, Dimeriahkan Baksos dan Hiburan Rakyat

Berita Terbaru

REGIONAL

Kinerja Kaban BPKAD Kuningan Dipertanyakan…….????

Rabu, 12 Nov 2025 - 12:36

NUSANTARA

Brebes Jadi Pusat Gerakan Nasional EcoMasjid di Jeteng .

Selasa, 11 Nov 2025 - 18:51