Indramayu | Kontroversinews.- Bermacam cara seseorang bisa mendapatkan dan mengumpulkan kekayaan demi kebahagiaan anggota keluarganya, akan tetapi kekayaan yang diperoleh itu bisa diperoleh dengan kemampuan, keterampilan dan atau keahliannya sesuai dengan bidang profesi/tupoksinya.
Realita dan fakta dilapangan tidak semudah itu ibarat membalikan telapak tangan. Tentu saja sangat sulit bisa mendapatkan kekayaan dengan cara cepat.
Akan tetapi di Lingkungan Dinas Pendidikan Kabupaten Indramayu seorang pejabat Sekretaris Dinas Pendidikan, Drs. H. Jahirin, M.Si, diduga memiliki asset/kekayaan yang cukup fantastis, dapat dibayangkan baru menjabat di tingkat daerah saja sudah memiliki kekayaan yang meliputi lebih dari satu unit mobil bus pariwisata dengan nama Zacky, 2 (Dua) unit Kapal Penangkap Ikan.
Jika dihitung biaya untuk membuat satu unit kapal bisa mencapai ratusan juta rupiah, bahkan bisa mencapai milyaran rupiah, itu belum menghitung mesin, peralatan dan jaring ditambah lagi perbekalan, yang meliputi Sembako, EsBalok, BahanBakar Solar dan Obat-obatan, demikian diungkapkan nara sumber yang jati dirinya minta tidak dimuat kontroversinews.com. Awal September 2018 lalu bertempat di warung Rujak Kangkung, belakang kantor Dinas Pendidikan saat istirahat kerja, sekira pukul 12.30 WIB.
Menurut dia, sangat tidak masuk diakal yang logis, jika Drs.H. Jahirin, M.Si sebagai pejabat sekelas Sekretaris Dinas begitu cepat memiliki Asset/Kekayaan, jika mau jujur-jujuran fakta ini dapat dikorek atau diusut. Jangankan Aparat atau Lembaga Penegak Hukum, Kepolisian, Kejaksaan atau pun Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Lembaga Non Aparat pun jikaUndang-undang/Pemerintah melegalkan untuk mengusutnya akan terbongkar asset/kekayaan yang dimilikinya.
Namun karena pemiliknya pandai menyembunyikan sehingga sesama rekan sejawat pun tidak akan mengetahui tentang Asset/Kekayaannya (Jahirin-Red).
“Secara pribadi saya sebagai narasumber sedikit pun tidak merasa iri terhadap asset/kekayaan yang dimiliki H. Jahirin, tetapi jika dilihat atau dihitung dari Matematika Ekonomi tidak akan ketemu Gaji Pegawai Negeri Sipil bisa mengcover segala resiko dan kebutuhan hidup sehari-hari,” ketusnya.
Maka dengan dasar tersebut dapat diduga kepadanya bahwa Asset/Kekayaan yang dimilikinya diperoleh dan diduga dari hasil Kolusi, Korupsi Nepotisme dan Grativikasi.
Apakah diperoleh dari praktek jual-beli paket, Juksung, merekrut calon-calon PNS, Guru menjadi kepala sekolah, Kepala Sekolah menjadi Kepala UPTD Pendidikan dan termasuk bantuan anggaran pemerintah yang di modifikasi fiktif seolah-olah nyata dibuatnya sehingga pandangan umum pribadi Sekretaris Dinas Pendidikan Kabupaten Indramayu seakan-akan tidak rakus dengan uang. Padahal yang sesungguhnya Dia memang lincah dan gesit merebut “Duit Haram”, lihat saja kariernya bisa sampai meroket,”papar dia mengakhiri komentarnya. (Asep Jaenudin)