Ketua Kogema Sesalkan Kurangnya Alkes di RSUD dr Hadrianus Pangururan.

oleh
oleh

Samosir | Kontoversinews.- Berawal dari kecelakaan yang dialami saudaranya yang terjatuh saat melakukan penyemprotan mangga, Ketua Komunitas Generasi Muda (Kogema) Simanindo untuk Jabodetabek, Mervin Situmorang, menyesalkan kurangnya kelengkapan alat kesehatan (Alkes) di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Hadrianus Sinaga, Pangururan, Kabupaten Samosir.
“Maaf ya kalau saya berkeluh kesah tentang kesiapan RSUD Pangururan untuk melayani pasienya,” sebut Mervin Situmorang di salah satu WhatsApp Group (WAG), Sabtu 23/3/19.

Mervin menuturkan, musibah yang menimpa saudaranya, Sahat Situmorang (48), warga Dusun Sinuan, Desa Cinta Dame, Kecamatan Simanindo, Samosir, terjadi pada hari Jumat 22/3/19 antara pukul 13.00 WIB-15.00 WIB.

“Ketika itu mereka sedang melakukan penyemprotan mangga yang sedang berbunga di belakang rumah. Eh, pas naik, kakinya memijak kayu kering dan langsung jatuh. Setelah terjatuh, kemudian saudara telepon ambulans, lalu dibawa ke RSUD dr Hadrianus Sinaga,” tutur Mervin.

Tiba di RSUD dr Hadrianus Sinaga, kata Mervin, langsung ditangani, namun perlu sedot cairan dari paru-paru tapi alat tidak mendukung. Akhirnya, saudaranya dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sidikkalang.

“Begitu tiba di RSUD Sidikkalang, pasien mulai proses dan datang dokter bedah, disedotlah cairan dari paru-paru. Sampai pagi observasi, namun pasien masih gelisah dan ternyata di RSUD Sidikkalang tidak ada CT Scan,” terang Mervin.

Lanjut Mervin, akibatnya mau tidak mau, saudaranya terpaksa dirujuk lagi ke Rumah Sakit (RS) di Medan. Setelah dicari, akhirnya pasien dibawa ke RS Erna Medan dan masuk ke ruang UGD.

“Begitulah prosesnya. Jadi tolong disampaikan, ada apa RSUD dr Hadrianus Sinaga Pangururan rujuk pasien ke RSUD Sidikalang sementara di sana alat CT Scan tidak ada,” ucap Mervin.

Lebih jauh, kata Mervin, bagaimana kalau ada lagi kejadian berikutnya. “Apa harus meninggal karena ketidaksiapan, sementara dari segi medis harusnya bisa diatasi,” imbuhnya.

Untuk itu, lanjut Mervin, dimohonkan kepada pihak terkait agar memperhatikan kelengkapan peralatan RSUD Pangururan karena satu-satunya di Kabupaten Samosir.

“Penting, kita harus suarakan agar RSUD dr Hadrianus Sinaga Pangururan berubah dari type B ke type A dengan pelayanan prima,” pungkas Mervin.

Direktur RSUD dr Hadrianus Sinaga Pangururan, dr Friska Situmorang, kepada kontroversines Sabtu 23/3/19 malam, membenarkan bahwa pasien bernama Sahat Situmorang (48), abang Mervin Situmorang sempat dibawa ke RSUD dr Hadrianus Sinaga.

“Jadi memang benar pasien dibawa ke RSUD kita, dengan kondisi pasien sesak nafas dan ada keluar darah dari telinga. Setelah difoto thorax ada diduga pasien tension pneumothorax/tekanan dada meninggi, dugaan banyak udara di rongga dada yang menekan paru-parunya yang memang perlu tindakan cepat, yaitu dipasang alat chest tube, dan alat dalam proses untuk kita adakan, mungkin lebih detailnya akan kami sampaikan, terima kasih,” tulis Friska Situmorang melalui WA ketika dimintai tanggapannya.(ps)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *