Kampanye Publik Pengelolaan Mikro DAS, Bappelitbangda Bandung Berharap Tumbuh Gerakan Masif Perbaikan Lingkungan

oleh -139 Dilihat
Staf Ahli Bupati Bidang Pembangunan dan Ekonomi Setda Kabupaten Bandung Agus Firman Zaini saat membuka Kampanye Publik Pengelolaan Mikro DAS di Gedong Budaya Soreang, Rabu (19/10/2022). Foto – Lee

SOREANG
Kontroversinews.com – Upaya untuk mewujudkan lingkungan hidup dan infrastruktur yang berkualitas, berkelanjutan dan berwawasan lingkungan berbasis partisipasi masyarakat dan tangguh terhadap bencana, saat ini menjadi sebuah keniscayaan di tengah isu rusaknya lingkungan.

Karena itu, Pemerintah Kabupaten Bandung melalui Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappelitbangda) menggelar kegiatan Kampanye Publik Pengelolaan Mikro Daerah Aliran Sungai (DAS) di Gedong Budaya Soreang, Rabu (19/10/2022).

“Kampanye publik pengelolaan mikro DAS harus menjadi tanggung jawab bersama melalui program pentahelix,” tegas Staf Ahli Bupati Bidang Pembangunan dan Ekonomi Setda Kabupaten Bandung H. Agus Firman Zaini, yang membuka kegiatan tersebut mewakili Bupati Bandung.

Kampanye seperti itu, kata Agus, harus digaungkan hingga menjadi sebuah kesadaran bersama bahwa problem lingkungan hidup ini nyata, di antaranya kerusakan lingkungan, banjir, dan polusi udara. “Kita tidak boleh saling menyalahkan, tapi justru harus bekerjasam,” katanya.

Agus berharap melalui kegiatan yang diinisiasi Bappelitbangda itu, Pemkab Bandung mengajak semua pihak untuk bersama-sama berbuat nyata dan mencari solusi terbaik. “Melalui kampanye publik, kita berharap akan tumbuh gerakan yang lebih masif dalam perbaikan lingkungan,” tutur Agus.

Bukan hanya elemen masyarakat, lanjut Agus, media massa juga hendaknya bisa menginformasikan kepada masyarakat sehingga gaung kampanye pengelolaan mikro DAS semakin meluas.

“Kita ingin melalui kegiatan kampanye publik pengelolaan DAS ini dapat terwujud lingkungan hidup dan infrastruktur yang berkualitas, berkelanjutan dan berwawasan lingkungan berbasis partisipasi masyarakat dan tangguh terhadap bencana,” kata Agus.

Agus Firman Zaini (kiri) saat memaparkan materi Kampanye Publik Pengelolaan Mikro DAS di Gedong Budaya Soreang, Rabu (19/10/2022). Foto – Lee.

Sebab, katanya lagi, sumber daya alam merupakan salah satu modal pembangunan daerah sebagai penopang sistem kehidupan. “Sumber daya alam lestari dapat menjamin tersedianya sumber daya berkelanjutan bagi pembangunan, yang salah satu upayanya yakni pengelolaan dan penanganan DAS,” ujarnya.

“Tujuannya untuk menjamin keseimbangan lingkungan serta memberikan manfaat sosial ekonomi yang nyata bagi masyarakat Kabupaten Bandung, sehingga kita secara bersama-sama perlu melakukan pengelolaan DAS,” ujarnya lagi.

Menurut Agus, Kabupaten Bandung merupakan pelopor kebijakan penanganan dan pengelolaan DAS Berbasis Mikro di Indonesia. Penanganan DAS ini berupa penanganan DAS sebagai unit terkecil dalam upaya mendorong pembangunan untuk mewujudkan keseimbangan dan perbaikan lingkungan.

Agus mengakui, kampanye publik pengelolaan mikro DAS ini menjadi salah satu respon terhadap peningkatan aktivitas masyarakat yang mengancam keseimbangan ekosistem lingkungan akibat masih belum maksimalnya pencegahan dan pemeliharaan lingkungan hidup dengan mempertimbangkan aspek kelestarian.

Padahal di sisi lain, kata Agus, sumber daya alam dan lingkungan memiliki daya tampung dan daya dukung yang terbatas, sehingga bila aktivitas manusia tidak seimbang dengan sumber daya alam yang tersedia, maka muncul dampak negatif.

Contohnya, kata Agus, semakin berkurangnya cadangan air bersih, meningkatnya suhu permukaan bumi, polusi udara, bencana alam, dan semakin lebarnya tingkat kesenjangan.

 

Lily Setiadarma

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *