JABAR (Kontroversinews.com) – Pemerintah Daerah (Pemda) Provinsi Jawa Barat (Jabar) terus berupaya memperluas pasar ekspornya ke Tiongkok. Itu dilakukan sebagai bagian dari upaya pemulihan ekonomi pasca-COVID-19 dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Gubernur Jabar Ridwan Kamil menuturkan, pihaknya sedang menggali informasi dari market intellegent yang ada di Tiongkok. Salah satunya melalui Duta Besar RI untuk Tiongkok dan Mongolia Djauhari Oratmangun.
Sejumlah pelaku usaha, asosiasi perusahaan dan 27 Pemda di Jabar pun dipertemukan dengan Djauhari dalam Webinar “Menembus Raksasa Perdagangan Tiongkok, The Largest Marketplace in the World”, yang diinisiasi oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jabar, seperti yang dikutip dari CNBC pada Jumat (3/9/2021).
“Dalam rangka memperluas pasar ekspor kami ingin melihat peluang-peluang apa saja yang bisa dikembangkan melalui informasi dari market intellegent,” kata Kang Emil –sapaan Ridwan Kamil– di Gedung Pakuan, Kota Bandung.
Kang Emil berharap, gambaran dan informasi dari Dubes RI untuk Tiongkok dan Mongolia mengenai potensi pasar di Tiongkok dapat dimanfaatkan oleh para pelaku industri skala besar, menengah dan UMKM di Jabar.
“Karena seringkali problem di kami adalah kurangnya pengetahuan pasar yang kadang-kadang tidak kami pahami secara menyeluruh sehingga Dubes bisa memberikan gambaran-gambaran atau informasi berharga,” tuturnya.
Sebagai informasi, sejauh ini Jabar sudah menjalin kerja sama sister province dengan empat provinsi di Tiongkok yaitu Guangxi Zhuang, Chongqing, Sichuan dan Heilongjiang. Kerja sama yang ditandai dengan MoU tersebut akan memudahkan ekspor produk Jabar ke Tiongkok.