“Pas ibunya lagi dicek sama bidan, dia minta izin ke kamar mandi. Waktu di kamar mandi keluar anak yang pertama dan meninggal di tempat. Setelah diperiksa lagi sama bidannya, ternyata ada satu bayi lagi. Ternyata sudah tidak bisa tertolong bayinya,” ucap Muhtadin.
Enah sempat drop usai mengetahui kondisi bayi kembarnya tak bisa diselamatkan. Setelah ditenangkan oleh keluarga, Enah mampu menerima kondisi pahit tersebut.
Pada pukul 17.30 WIB, bayi kembar malang itu kemudian dibawa pulang untuk dimakamkan. Sementara sang ibu, harus mendapat perawatan di puskesmas dan baru pulang pada esok harinya, Minggu (2/5).
Muhtadin berharap pemerintah bisa turun tangan menyelesaikan persoalan akses di kampungnya yang bertahun-tahun tak pernah tersentuh pembangunan. Ke depan, kata dia, jangan sampai peristiwa tragis ini terulang dan membuat was-was ibu hamil yang mau melahirkan.
“Soalnya udah sering kejadian kayak gini kang, tahun-tahun sebelumnya dulu juga pernah ada bayi bahkan sama ibunya meninggal pas ditandu ke puskesmas. Minimal jangan sampai terjadi lagi bahkan sampai memakan korban jiwa,” tutur Muhtadin yang telah dilansir dari Detikcom.***AS