Media pemerintah China, Global Times, pada Senin (12/4/2021) menyebut Lai sebagai “pendukung kerusuhan” dan menuding surat kabarnya telah “memicu kebencian, menyebarkan desas-desus, dan mencoreng otoritas Hong Kong dan China daratan selama bertahun-tahun”.
Global Times juga melaporkan bahwa dua putra Lai serta dua eksekutif senior Next Digital juga telah ditangkap. Lai sempat dibawa melewati kantor-kantor dalam keadaan diborgol.
Polisi mengkonfirmasi di Facebook bahwa tujuh laki-laki berusia 39-72 telah ditangkap, karena “dicurigai berkolusi dengan kekuataan asing” dan pelanggaran lainnya, tetapi tidak menyebut nama Lai.
Pemandangan hampir 200 petugas polisi menyerbu ruang redaksi Apple Daily, surat kabar pro-demokrasi terbesar di Hong Kong, mengejutkan banyak orang di sini dan pertanda bahwa segala sesuatunya berubah dengan cepat.
Seorang karyawan Apple Daily memberi tahu saya bahwa rekan-rekannya tetap tenang, dan telah memperkirakan ini akan terjadi ketika Undang-Undang Keamanan Nasional disahkan.
Lai adalah pengkritik yang sangat vokal, baik pada pemerintah Hong Kong maupun kehadiran Beijing yang semakin tegas di wilayah tersebut.