BANDUNG, Kontroversinews | Bupati Bandung Dadang Supriatna menyebutkan empat aspek kesehatan yang perlu dijaga masyarakat, yakni kesehatan fisik, mental, sosial, dan ekonomi. Keempat aspek sehat ini saling berkaitan dan mempengaruhi kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan.
Hal itu disampaikan Bupati Bandung saat menghadiri Sosialisasi Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) dari Kementerian Kesehatan bersama anggota Komisi IX DPR RI Asep Romy Romaya, di Kampung Pereng, Desa Pangauban, Kecamatan Pacet, Kabupaten Bandung, Rabu (18/6/2025).
“Kesehatan utama adalah sehat jasmani dan rohani. Sehat jasmani atau fisik yang bebas dari penyakit. Kalau sampai sakit, pemerintah sudah hadir di masyarakat dengan adanya klinik, puskesmas dan rumah sakit,” jelasnya.
Pemkab Bandung, kata Dadang, selain membangun fasilitas kesehatan, juga telah merehab 27 ribu rumah tidak layak huni (rutilahu), sehingga tinggal tersisa 10 ribu rutilahu lagi.
Kemudian, menyelesaikan 20 ribuan sambungan rumah dari Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) dan menjaga lingkungan yang bersih dari sampah. Bupati menyebut hingga saat ini penanganan sampah di Kabupaten Bandung sudah mencapai 80-90% dari 1.282 ton sampah yang dihasilkan setiap harinya.
Intinya, tandas bupati, untuk menjaga kesehatan jasmani ini antara lain dapat dilakukan dengan bergaya hidup sehat, pola makan yang seimbang dan rutin berolahraga.
Aspek kedua adalah sehat rohani atau mental terkait kondisi emosional dan psikologis masyarakat. “Jangan sampai selalu stres, karena itu bagus bagi ibu-ibu yang rajin berangkat ke pengajian,” ujar Kang DS, sapaan akrab Dadang Supriatna.
Aspek ketiga adalah kesehatan sosial, terkait interaksi dan komunikasi seseorang sebagai makhluk sosial serta membangun hubungan yang positif dengan orang lain dan lingkungan sekitarnya. “Saling membantu, bekerja sama dan suka bergotong royong, menghargai perbedaan, itu penting untuk kesehatan sosial,” katanya.
Yang keempat, lanjut Kang DS, adalah aspek kesehatan ekonomi, dengan bekerja bagi masyarakat berusia produktif untuk memenuhi kebutuhan dasarnya.
“Saya tidak mau mendengar masih ada warga Kecamatan Pacet yang berusia produktif masih menganggur. Sebab saya sudah programkan untuk menciptakan wirausaha muda dan lapangan kerja bagi 10 ribu orang setiap tahunnya,” ungkap Kang DS.
Pada kesempatan itu, Kang DS juga menyatakan dukungannya atas Program Germas dari Kemenkes, karena menurutnya hak kesehatan masyarakat merupakan kewajiban untuk dipenuhi pemerintah. ***