Hadapi Musim Hujan, BPBD Kab. Bandung Siaga Banjir Bandang dan Longsor

- Pewarta

Jumat, 23 Oktober 2020

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

SOREANG || Kontroversinews — Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung Menghadapi musim hujan tahun ini, konsentrasi pada antisipasi bencana banjir bandang dan tanah longsor, terutama yang menjadi titik rawan.
“Di wilayah Kabupaten Bandung itu ada beberapa titik potensi banjir, lonngsor, angin puting beliung. Kita juga saat ini konsentrasi pada banjir bandang dan longsor. Di antaranya kita mitigasi wilayah mana saja yang rawan banjir bandang,” kata Kabid Pencegahan dan Penanggulangan BPBD Hendra Hidayat, saat “Acara Ngawangkong Bari Ngopi” di Taman Capetang, Kompleks Pemkab Bandung, Soreang, Jumat (23/10 ).


Hal itu dilakukan, kata Hendra, mengingat cuaca ekstrem pada musim hujan tahun ini. Sebagaimana peringatan BMKG, peningkatan hujan musim ini antara 20% sampai 40%. 
Menurut Hendra, di Kabupaten Bandung ada sejumlah wilayah selain berpotensi banjir di daerah langganan, ada daerah rawan banjir bandang dan longsor. Seperti Pangalengan, Pasirjambu, Ciwidey, Majalaya, Cikancung, dan lainnya. Bahkan, tutur dia, ada daerah rawan baru di Bandung Utara yang masuk daerah sesar atau patahan Lembang, seperti Cilengkrang dan Cimenyan.


“Daerah rawan baru potensi bencana ada di wilayah Cimenyan dan Cilengkrang, karena daerah itu berada di sesar Lembang. Antisipasinya, kita sudah melakukan penilaian risiko dan sudah dilakukan sosialisasi tentang  kerawanan bencana di Bandung Utara,” ujarnya.


Untuk progres BPBD memasuki musim hujan saat ini, melakukan sosialisasi terhadap potensi bencana yang ada di wilayah masing masing.
Selain itu, dalam upaya mengantisipasi risiko bencana, BPBD telah melakukan koordinasi dengan Forum Penanggulangan Risiko Bencana (FPBR) yang sudah dibentuk hingga ke sejumlah desa.


“Kita memang keterbatasan tenaga, tapi alhamdulillah ada 324 komunitas di Kabupaten Bandung yang sudah siap seperti di Majalaya sudah didirikan pos gabungan untuk enam wilayah. Mereka juga akan membuat peta penangulangan. Sudah siap di Majalaya, karena potensi banjir dan banjir bandangnya cukup besar. Seperti Ciparay, Rancaekek, Majalaya, dan Cikancung,” paparnya.


Mengenai kondisi cuaca saat ini, menurut Hendra,  intensitas hujan cukup tinggi, tapi tidak signifikan terjadinya banjir. Namun kewaspadaan tetap harus dilakukan, apalagi hujan diprediksi meningkat dan puncaknya akan terjadi pada Desember dan Januari. 


“Kondisi sekarang hujan mulai sering dan sudah banyak laporan masalah genangan air dan lainnya. Laporan ke BPBD yang agak aneh, sebagian daerah mengaalmi hujan, sebagian masih kekeringan air. Namun laporan kekeringan sudah berkurang, seperti halnya di Cicalengka, masih ada kekeringan. 
Jadi laporan sementara ini baru mengenai curah hujan, belum masalah banjir,” tuturnya.
Upaya lain, kata dia, BPBD juga akan melakukan susur sungai bersma FPRB, terutama di daerah potensi banjir, antara lain di Sungai Citaliktik, Cisangkuy, Cikeruh, dan Citarum. 
“Susur sungai ini fokusnya bila terjadi pengendapan, upayanya harus bagaimana? Termasuk upaya penanganan sampah di sungai bagaimana?,” ujarnya.
Dalam upaya penanggulangan bencana melalui alat teknologi,  BPBD telah menggunakan alat sensor untuk peringatan dini. Alat sensor muka air antara lain dipasang di Citarum, Majalaya, juga alat sensor pergerakan tanah di Rawabogo Ciwidey.  
“Alat sensor ini sudah dipasang setahun lalu, namun kita belum bisa melakukan pemeliharaan karena anggaran cukup besar. Alat sensor ini antara lain dipasang di Citarum, Majalaya, dan pergerakan tanah di Rawabogo Ciwidey.  Ke depan, juga akan lakukan sensor di beberapa wilayah,” ucapnya. 
Hendra mengatakan, teknolohi alat sensor ini biayanya cukup besar antara Rp2,5 miliar sampai Rp3 miliar per unit. Belum untuk biaya pemeliharaan.
“Alat ini harus diterapkan, karena kalau menggunakan alat manual sulit juga, misalkan bila terjadi bencana tengah malam. Kalau disensor bisa kelihatan di Pusdalop,” kata Hendra.

Terkait antisipasi musim hujan, masih kata Hendra, BPBD Kabupaten Bandung belum melakukan rapat kordinasi, karena saat ini masih menunggu rakor tingkat Jabar yang diselenggarakan di Pangandaran. ” dari Kab . Bandung turut menghadiri pada acara rakor yang diwakili langsung Kepala Pelaksana Harian BPBD Kabupaten Bandung H. Akhmad Djohara ” Pungkas Hendra (Lily Setiadarma )

Berita Terkait

Dirut BPR Kuningan Pastikan Kondisi Keuangan Sehat, Bantah Isu Kolaps
Bupati Kunjungi Warga Penderita Kanker Usus
100 Persen Terbentuk, Kopdes Merah Putih Brebes Jalin Kontak Bisnis
Cirebon Festival 2025 Resmi Dibuka, Wali Kota: Panggung Sinergi Budaya dan Ekonomi Rakyat
Wabup Tuti hadiri Peringatan Hari Anti Narkotika Internasional (HANI) Tahun 2025
Tersedia Ratusan Loker, Disnaker Kabupaten Bandung Gelar Spirit Bedas Job Fair di Kecamatan Rancaekek
Tekan Angka Pengangguran, Disnaker Kabupaten Bandung Gelar Job Fair Spirit Bedas 2025 di Cilengkrang
Dukung Sultan Sepuh, Ketua Gibas Sebut Pendopo Cocok Jadi Pusat Budaya Kuningan

Berita Terkait

Selasa, 1 Juli 2025 - 13:01

Dirut BPR Kuningan Pastikan Kondisi Keuangan Sehat, Bantah Isu Kolaps

Sabtu, 28 Juni 2025 - 09:27

Bupati Kunjungi Warga Penderita Kanker Usus

Sabtu, 28 Juni 2025 - 09:26

100 Persen Terbentuk, Kopdes Merah Putih Brebes Jalin Kontak Bisnis

Sabtu, 28 Juni 2025 - 09:25

Cirebon Festival 2025 Resmi Dibuka, Wali Kota: Panggung Sinergi Budaya dan Ekonomi Rakyat

Jumat, 27 Juni 2025 - 19:27

Wabup Tuti hadiri Peringatan Hari Anti Narkotika Internasional (HANI) Tahun 2025

Berita Terbaru