PASIRJAMBU || – Sekolah memanfaatkan aplikasi WhatsApp dalam rangka menindaklanjuti Surat Edaran Bupati Bandung Nomor : 443/730/Umum tanggal 15 Maret 2020, yang berisi sembilan poin penting untuk membatasi sejumlah kegiatan. tentang peningkatan kewaspadaan resiko penularan infeksi corona, dimana salah satu poinnya adalah memberlakukan siswa untuk belajar dirumah.
Korwil Dinas Pendidikan Pasirjambu, Dodi Rodiana SPd., MM., menjelaskan bahwa guna menindaklanjuti kebijakan proses belajar mengajar yang dilakukan dirumah masing-masing sebagai antisipasi penyebaran virus corona, maka sekolah mengimplementasikan aplikasi daring dalam mendukung proses belajar mengajarnya.
“Saat dirumah orang tua harus melakukan pengawasan. Jika siswa memiliki handphone maka bisa menggunakan aplikasi e-learning, tetapi jika siswa tidak memiliki handphone android maka guru akan memberikan pelajaran dan tugas kepada siswa,” ungkap Dodi saat ditemui diruang kerjanya di Pasirjambu, Senin (16/3/2020).
Selain meminta orang tua melakukan pengawasan dalam hal akademik, Dodi juga meminta orang tua untuk memberikan pemahaman tentang virus corona. Kemudian, para orang tua diminta untuk menumbuhkan karakter yang baik ketika dirumah, seperti meningkatkan karakter tertib dalam kehidupan sehari-hari.
“Saya berharap para orang tua memberikan pelajaran hidup sehat,” ujar Dodi.
Adapun jumlah sekolah yang berada dibawah kewenangan Korwil Disdik Pasirjambu yaitu ada 43 Siswa SD Negeri, Satu SD IT dan Satu SD Swasta, jumlah siswa keseluruhan untuk tingkat SD total ada 9000 an siswa. Selain itu juga ada 15 lembaga TK dan 45 PAUD.
“Kepada seluruh kepala sekolah untuk selalu update dalam mendapatkan info tentang kegiatan belajar, utamanya belajar dirumah selama dua minggu kedepan ini. Kalau untuk tenaga pendidik tetap masuk, tetapi disertai dengan langkah antisipasi corona seperti tidak terlalu sering bersalaman dan menjaga kebersihanya,” tandas Dodi.
Sementara itu, Kepala Sekolah SD Negeri Cisondari 1, H. Ayep Sulaeman SPd., mengatakan bahwa pelayanan pendidikan masih tetap ada. Jadi jika ada siswa yang ingi menanyakan perihal proses belajar bisa datang kesekolah. Utamanya siswa kelas enam yang akan mengikuti Ujian Sekolah ( US ),dalam waktu dekat.
“Untuk kelas enam ada 58 siswa yang akan mengikuti Ujian Sekolah. Selama dua minggu ini, siswa belajar dirumahnya dengan cara dipandu oleh wali kelas melalui Aplikasi WhatApp (WA), dan kami juga tidak menutup kemungkinan jika hal-hal yang perlu ditanyakan, maka siswa bisa datang ke sekolah secara bergantian. Jadi masih terbuka untuk pelayanan pendidikan. Selain itu siswa juga dibekali berupa tugas-tugas melalui buku pelajaran yang dibawa siswa kerumahnya masing-masing. Dipelajari dengan bantuan para orang tua. Untuk pengecekan tugasnya, yaitu para siswa memberikan pelaporan penyelesaian tugasnya melalui WA atau datang langsung kesekolah,” papar Ayep.
H. Ayep mengapresiasi langkah pemerintah yang mengeluarkan kebijakan untuk belajar dirumah. Karena menurutnya, Ini adalah langkah antisipasi untuk melindungi anak didik dari virus corona. Dirinya menghimbau kepada orang tua untuk mengawasi putra putrinya selama kegiatan belajar dirumah, dan tidak menginjinkan anak-anaknya untuk berpergian tanpa pengawasan kemudian memperhatikan gizi dan kebersihan anaknya.
“Kita akan selalu koordinasi dengan orang tua,” pungkas H. Ayep. ( Lily Setiadarma )