Gedung Budaya Sabilulungan Disiapkan Jadi Kawasan Wisata Terpadu

oleh
oleh

Kab Bandung | Kontroversinews – Pemerintah Kabupaten Bandung tengah menyiapkan Gedung Budaya Sabilulungan di Soreang, sebagai kawasan wisata terpadu. Tempat tersebut akan dilengkapi dengan berbagai fasilitas umum dan beberapa wahana wisata berbasis digital dan tradisional.

Kepala Bidang Promosi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bandung, Vena Andriawan mengatakan, keberadaan Gedung Budaya Sabilulungan merupakan tempat wisata yang sepenuhnya dimiliki dan dikelola oleh Pemerintah Kabupaten Bandung. Sehingga, pihaknya berencana melakukan sejumlah pengembangan kawasan tersebut menjadi suatu kawasan wisata terpadu. Saat ini di tiga gedung tersebut sudah terdapat beberapa spot wisata, seperti bioskop empat dimensi (4D), digital art galery, laboratorium digital, historical digital dan lainnya. Sampai sejauh ini keberadaannya cukup menarik perhatian wisatawan yang datang berkunjung ke Kabupaten Bandung.

Kabid Promosi Parbud Kab. Bandung Vena Andriawan

“Melihat potensi yang besar ini, kami berencana untuk mengembangkannya menjadi kawasan wisata terpadu. Tahun ini disana akan ditambah fasilitas umum seperti foodcourt, MICE, taman parkir dan beberapa spot wisata diantaranya spot kaulinan urang lembur. Kemudian science center yang sudah ada juga akan kami tingkatkan lagi isinya. Rencananya pengembangan akan dimulai pertengahan tahun ini dengan anggaran sekitar Rp 16 miliar dari dinas kami, itu belum termasuk suport dari dinas lainnya,”kata Vena, Jumat (9/3/18).

Dikatakan Vena, kedepannya semua wisatawan yang berkunjung ke Kabupaten Bandung, diharuskan berkunjung atau singgah lebih dulu di kawasan wisata terpadu Gedung Budaya Sabilulungan. Untuk mendukung rencana tersebut, pihaknya telah melakukan penjajakan dengan para pelaku usaha jasa wisata. Seperti biro perjalanan wisata dan para pemandu wisatanya.

“Jadi sebelum wisatawan itu datang kebeberapa tempat lainnya yang tersebar di Kabupaten Bandung, mereka akan menikmati dulu berbagai spot wisata yang ada di komplek Gedung Budaya Sabilulungan. Disana bisa one stop service semuanya tersedia, dari mulai wisata, kuliner, edukasi dan lainya lengkap disini,”ujarnya.

Selain pengembangan Gedung Budaya Sabilulungan, lanjut Vena, saat ini juga pihaknya tengah mengembangkan promosi pariwisata berbasis mobile aplikasi. Nantinya berbagai informsi pariwisata dari mulai tujuan wisata hingga penginapan di rumah warga atau home stay, rumah makan dan lainnya bisa diakses melalui mobile app. Contohnya, tarif home stay dari yang mulai Rp 100 ribu permalam hingga jutaan rupiah, informasinya bisa diakses melalui app mobile yang bisa di unduh dari app store di telepon pintar.

“Karena memang arah kebijakan pariwisata nasional saat ini berbasis digital tourism serta home stay. Karena dengn home stay, akan turut menghidupkan perekonomian masyarakat disekitarnya. Sektor pariwisata ini andalan kedua setelah Minyak dan Gas (Migas) makanya saat ini terus digenjot oleh pemerintah pusat, dan kita di daerah juga harus sinergis dan turut mempersiapkannya,”katanya. ( Lily Setiadarma) 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *