Ia pun tidak menginginkan jika pemerintah pusat memutuskan menunda PTM di seluruh sekolah karena positivity rate nasional tinggi. Menurutnya kebijakan itu tidak efektif untuk sekolah di zona hijau.
“Di dalam PTM jangan ada penyeragaman. Kalau kondisi positivity rate [tinggi] seperti secara nasional lalu semua sekolah dihentikan, itu kan juga tidak bijak,” tuturnya.
Sebelumnya, pemerintah mendorong sekolah mulai dibuka setelah vaksinasi covid-19 terhadap guru dan tenaga kependidikan rampung. Nadiem menargetkan seluruh sekolah sudah dibuka pada Tahun Ajaran 2021/2022.
Melalui perubahan SKB 4 Menteri tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran di Masa Pandemi Covid-19, pemerintah mewajibkan semua sekolah membuka opsi PTM setelah vaksinasi rampung.
Mengutip dari CNNIndonesia.com, Nadiem pun mengizinkan sekolah dibuka meski guru dan tenaga kependidikan belum divaksin. Ia mengatakan kebijakan PTM terbatas sebenarnya sudah didorong sejak Januari 2021.
“Target kita sampai akhir Juni [vaksinasi guru dan tenaga kependidikan selesai], sehingga di minggu kedua, ketiga Juli tahun ajaran baru akan mulai. Semua sekolah seharusnya sudah melakukan tatap muka secara terbatas,” kata Nadiem, Rabu (3/3).***AS