SOREANG | Kontroversinews – Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Bandung telah melaksanakan tes massal di 19 pasar dari 27 pasar yang ada di Kabupaten Bandung. Hasil tes massal itu tidak ditemukan adanya pengunjung atau pedagang yang terkonfirmasi positif Covid-19.
Sekretaris Disperindag Kabupaten Bandung, H. Uwais Qorni menuturkan, dari pelaksanaan tes massal di 19 pasar tersebut sedikitnya 2.546 orang menjalani rapid test dan 1.434 menjalani swab test.
“Alhamdulillah semuanya negatif. Tidak ada yang terkonfirmasi positif,” ujar Uwais yang didampingi Kasi pengawasa pengelolan sarana distribusi Nurdin di kantor Disperindag Kab. Bandung, Kamis ( 30/7).
Kendati demikian, Uwais tak menyangkal jika dari 19 pasar itu, memang ada sejumlah pengunjung dan pedagang pasar yang awalnya reaktif Covid-19 setelah menjalani rapid test. Namun, setelah ditindaklanjuti dengan swab test, hasilnya negatif.
“Reaktif ini, kan, belum tentu positif. Maka saat ada yang reaktif, kami langsung meminta untuk menindaklanjuti dengan swab test. Alhamdulillah selama ini belum ada yang terkonfirmasi positif Covid-19,” kata dia.
Uwais menuturkan akan berkoordinasi dengan Dinkes Kabupaten Bandung untuk menyelesaikan tes massal tersebut. Sebab, kata dia, masih ada 8 pasar lagi yang belum menjalani tes massal.
“Sebenarnya sudah kami jadwalkan. Tapi kami akan berkoordinasi dengan Dinkes untuk penjadwalan ulang. 27 pasar ini harus tuntas. Karena ini program dari Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Bandung,” kata dia.

Selain pasar, tambah Uwais, Disperindag juga telah melakukan tes massal di salah satu pasar modern di Desa Cinunuk, Kecamatan Cileunyi, Kabupaten Bandung. Pelaksanaan tes massal tersebut telah dilakukan pada Minggu 27 Juli 2020.
Menurut Uwais, rapid test di pasar modern itu ditargetkan mencapai 250 orang. Namun hanya terealisasi 137 orang. Sementara untuk swab test, hanya terealisasi 37 orang dari target 50 orang.
“Pelaksanaan untuk pasar modern baru satu. Itu di Borma Cinunuk. Dari tes massal itu ada 1 orang pengunjung yang reaktif dan langsung di swab. Hasilnya belum keluar. Kami berharap negatif hasilnya,” kata dia.
Uwais mengatakan, tidak adanya kasus Covid-19 di pasar yang ada di Kabupaten Bandung tersebut tidak terlepas dari pihak UPTD Pasar yang terus menerus memberikan edukasi, imbauan, hingga pemantauan berjalannya aktivitas jual beli.
Bantuan alat Disinfektan.
Dengan adanya alat disinfektan sebagai sumbangan dari Kementrian Perdagangan, yang saat ini sudah di gunakan di Tiga pasar yakni Pasar Ciwidey , Pasar Banjaran dan Pasar Majalaya, semakin lengkap untuk pengunaan protokol kesehatan.
“Alhamdulilah untuk alat Dusinfektan sudah dapat di gunakan ,secara baik dan maksimal ” Imbuh Uwais
Terlebih, kata dia, Disperindag Kabupaten Bandung juga terus menerus meminta pihak UPTD pasar untuk rutin melakukan penyemprotan cairan disinfektan. Penyemprotan bahkan bisa dilakukan seminggu tiga kali.
“Kami juga mengapresiasi pedagang dan pengunjung yang sudah disiplin menerapkan protokol kesehatan. Terus di tiap pasar kami juga meminta agar UPTD terus berkeliling pakai pengeras suara atau istilahnya woro-woro meminta pengunjung dan pedagang disiplin menerapkan protokol kesehatan,” kata Uwais. (Lily Setiadarma )








