Bimtek Pengembangan Kompetensi PKBM, Kadisdik: PKBM Sekarang Jangan Gaptek

oleh
oleh

Bandung | Kontroversinews.-Sebanyak 85 peserta dari 64 PKBM (Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat) di Kabupaten Bandung mengikuti Bimbingan Teknis Pengembangan Kebijakan Pendidikan Nonformal, di Hotel Endah Parahyangan Cimahi – Bandung, Selasa (28/8/18).

Bimtek yang berlangsung tiga hari Selasa hingga Kamis (28-31/8) ini dibuka Kepala Dinas Pendidikan Kab Bandung Dr H.Juhana MM.Pd. Kadisdik mengatakan bimtek digelar dalam rangka meningkatkan kompetensi dan profesionalisme PKBM.

“Dalam pengembangannya PKBM ini harus ada inovasi, sehingga perlu ada bimtek, antara lain tentang tata kelola manajemennya, juga adaptasi terhadap perkembangan teknologi informasi yang terus berkembang pesat. Jadi, PKBM tidak boleh gaptek lagi,” terang H.Juhana kepada wartawan usai membuka bimtek.

Baik tutornya dan pengelola atau penyelenggara PKBM harus bisa menyesuaikan dengan perkembangaan teknologi informasi saat ini. “Dulu sempat ada PKBM yang tidak mau ikut UNBK pendidikan kesetaraan paket B Paket C, tapi akhirnya sekarang kan mereka bisa ikut juga. Karena itu bimtek semacam ini perlu dilakukan,” imbuh H. Juhana.

Menurutnya, PKBM ini sangat membantu peranannya karena tidak semua warga Kabupaten Bandung bisa mengenyam pendidikan secara formal. “Jadi, pendidikan non formal ini memegang peranan penting. Saya berani berpendapat pendidikan non formal lebih inovatif dan peminatnya makin banyak yang memilih pendidikan kesetaraan non formal atau dsebut juga home college,” urai Kadisdik.

Dari data yang ada, sebut H.Juhana, hingga kini di Kab Badnung ada 64 lembaga PKBM yang sudah terakreditasi, di mana satu kecamatan minimal sudah ada 2 PKBM.

“PKBM ini fungsinya menolong warga belajar yang tidak bisa ikut belajar secara formal. Juga menolong orang yang sudah dewasa yang ingin menambah kualifikasi pendidikannya, sebab masih banyak orang dewasa tak bisa ikut SMA secara tuntas, maka bisa PKBM jawabannya,” kata dia.

H.Juhana mengakui PKBM ini juga merupakan bagian dari program penyisiran yang tidak lanjut sekolah. “Kalau ada anak yang drop out sekolah atau tidak bisa mengikuti pendidikan karena persoalan geografis, ekonomis, sosial maka PKBM jawabannya,” imbuh H.Juhana.

Kasi Dikmas PAUD dan PNFI Disdik Kab Bandung M. Sri Laksmi SPd, MPd

Kasi Dikmas PAUD dan PNFI Disdik Kab Bandung M. Sri Laksmi SPd, MPd menambahkan bimtek ini pada prinsipnya bertujuan bagaimana PKBM meningkatkan kompetensinya dalam rangka peningkatkan mutu pendidikan non formal

“Kalau melihat skala kabupaten, PKBM kita ini sudah ada kemajuan walaupun belum signifikan. Misalnya dulu segala sesuatunya dilakukan secara manual, tapi sekarang sistemnya serba online, serba internet atau digitalisasi. Contoh saat upload data ke sistem Dapodik itu sekarang sudah bisa dilakukan oleh PKBM,” tutur Laksmi.

Pihaknya berharap bimtek ini bisa meningkatkan kompetensi PKBM dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan non formal di Kab Bandung.

Sementara menurut peserta yang juga Ketua PKBM Hidayah Bojongsoang,  H.Cecep hidayat S.Sos, SPd.MT, mengaku dengan mengikuti Bimtek ini akan menambah wawasan dan mempererat silaturahmi.

“Dan terpenting akan lebih meningkatkan kualitas dari pada pengelola PKBM,  dengan menghadirkan narasumber yang ahli di bidangnya,” kata Cecep.

Dengan demikian dari bimtek ini akan menghasilkan SDM yang berkualitas dari pengelola baik penyelenggara tutor maupun operator. “Terutama dalam kegiatan proses pembelajaran yang menitikberatkan pada bidang IT. Dengan begitu  pada saat melaksanakan UNBK akan mampu melaksanakan sebaik-baiknya tanpa kendala,” pungkas Cecep.
(Lily Setiadarma)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *