Deklarasi Ganti Presiden Neno Warisman Dipaksa Pulang

oleh
oleh

Pekanbaru | Kontroversinews.-Kota Pekanbaru salah satu akan di jadikan tempat orasi ganti Presiden Oleh Neno Warisman dkk pada minggu 26/08/2018 kurang mendapat simpati dari Warga Pekanbaru Riau pada umumnya.

Sebelum acara Deklarasi berbagai ormas dan element Masyarakat Riau relah menyurati Polda Riau untuk tidak memberi izin dan tempat Orasi, seperti Ketua DPW Pemuda Pancasila dengan garang mengatakan akan berhadapan dengan Anggota Pemuda Pancasila di lapangan jika deklarasi itu di laksanakan.

Syukur Polda Riau dan Polres Pekanbaru cepat mengantisipasi tetap menahan tamu dari Jakarta Neno Warisman dkk di Bandara Sultan Syarif kasim II samapi 7 Jam. Tampak di pintu masuk bandara aparat TNI Polri berjaga-jaga jangan sampai ada bentrok pisik antar ormas pada malam minggu saat kedatangan Neno warisman.

Seorang aktifis wanita dan juga Anggota DPD Utusan Riau Rosti Uli Purba menanggapi acara Deklarasi Presiden mengatakan acara tersebut hanya mengusik rasa persaudaraan kita sesama anak bangsa.

Karena warga kota pekanbaru masyarakat yang tidak mudah terpengaruh dengan kegiatan pecah bela kita cinta damai dan cinta persatuan.Ganti Presiden adalah penghinaan terhadap kepala negara yang syah. Karena Pak jokowi masih menjabat sebagai Presiden.

Dan saat ini bukan lah suasana kampanye kenapa teriak –teriak ganti Presiden? Rosti uli berharap para penegak hukum agar tegas memberikan sanksi yang tegas bagi yang berbuat makar.karena acara Ganti Presiden adalah di tunggangi oleh Parpol tertentu kita semua tau partai apa di balik koar-koar ganti Presiden.

Rosti uli Purba meminta agar orang tersebut sadar dan bertobat betapa pendiri bangsa ini menangis melihat generasi nya saling menghina Bapak Proklamator Soekarno mengatakan perjuangannya lebih mudah dibanding perjuangan anak bangsa yang akan datang.

Perjuangan Bung Karno pada zaman dahulu adalah melawan penjajah sedangkan generasi yang akan datang adalah melawan bangsa sendiri.

“Kami mengajak agar warga Pekanbaru dan masyarakat Riau pada umumnya bersatu membangun Riau untuk lebih baik, pemilihan presiden sudah diatur undang-undang lewat Komisi Pemilihan umum (KPU) bukan melalui teriakan-teriakan saling menghina,” ungkap Rosti tegas. (David.S)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *