CIWIDEY || Kontroversinews – Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Kerta Raharja bersama Bank Indonesia Perwakilan Jawa Barat melakukan sosialisasi ciri-ciri uang rupiah kepada masyarakat di aula kantor Desa Ciwidey, Kabupaten Bandung, Sabtu (23/3). Diharapkan, masyarakat bisa mengetahui ciri-ciri uang asli dan terhindar dari uang palsu.
Direktur Operasional BPR Kertaraharja, Ir. H. Boy Ferly Sumaatmaja SE, MM melalui pimpinan cabang Ciwidey, Addy yusuf Bachtiar SE, mengungkapkan masyarakat dan nasabah yang mengikuti kegiatan tersebut antusias dan aktif dalam sesi bertanya. Diharapkan, masyarakat bisa mengetahui uang asli dan yang palsu melalui ciri-ciri yang ada.
“Alhamdulillah masyarakat dan nasabah antusias serta interaktif dalam bertanya. Saya puas. Masyarakat bisa tahu keaslian uang,” ujarnya saat ditemui usai kegitan di Ciwidey, Kabupaten Bandung, Sabtu (23/3).
Ia mengungkapkan, sebanyak 100 orang ikut terlibat sebagai peserta dalam acara tersebut. Terdiri dari unsur RT, RW, ormas, tokoh masyarakat dan pelaku usaha serta ekonomi di wilayah Pasirjambu, Ciwidey dan Rancabali. Selain sosialisasi, dirinya juga turut mempromosikan produk-produk BPR Kerta Raharja.
Menurutnya, BPR terus melakukan literasi keuangan. Salah satunya mengedukasi masyarakat agar menyimpan uang di bank. Termasuk sosialisasi ciri-ciri uang rupiah merupakan kerjasama yang dilakukan dari Bank Indonesia. “Kita ada alat pendeteksi untuk melihat uang asli atau palsu,” katanya.
Dirinya menambahkan, jumlah nasabah kredit di BPR Kerta Raharja mencapai 1000 nasabah lebih. Dengan peningkatan nilai kredit mencapai Rp 18 miliar. Selain itu, deposito yang berada di BPR Kerta Raharja mencapai 90 persen.
“Kita rencana buka kantor pelayanan di pasar Ciwidey. Disana nasabahnya cukup banyak dan upaya memudahkan berinteraksi dengan nasabah. Rencana diajukan ke pusat,” katanya.
Ketua Tim Sosialisasi Bank Indonesia Perwakilan Jawa Barat, Dani Ariawan mengatakan pihaknya menyelenggarakan edukasi dan sosialisasi ciri-ciri uang rupiah. Sebab saat ini masih ditemui uang yang diragukan keasliannya.
“Kami berharap dengan sosialisasi ini masyarakat setidaknya mengetahui uang asli dengan uang palsu. Kalau dapat uang yang diragukan akan rugi,” katanya.
Dirinya mengatakan, cara melihat ciri-ciri uang rupiah asli atau diragukan bisa denyan konsep 3D yaitu dilihat, diraba dan diterawang. “Targetnya masyarakat lebih mengerti akan ciri ciri keaslian. Ini karena ditakuti masyarakat gak tahu nerima uang palsu. Dia belanjakan lagi, bahaya bisa jadi dia mengedarkan,” katanya.
Sekretaris Desa Ciwidey, Ridwan mengatakan pemerintah desa menyambut baik dilaksanakan kegiatan ini. Sebab bermanfaat untuk masyarakat. “Setelah mengetahui uang asli dengan mudah mengetahui uang palsu dan menghindari kerugian,” katanya. ( Lily Setiadarma)