Kab. Bandung, Kontroversinews.– Ratusan karyawan PT RABBANI dan PT ISG, dua perusahaan garmen yang berlokasi di kawasan industri Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung, menggelar aksi unjuk rasa di depan kantor PT RABBANI pada Senin (11/8/2025).
Para buruh menuntut perusahaan menghentikan praktik pemotongan upah yang dinilai sewenang-wenang.
“Kami menuntut hak kami! Pemotongan upah ini tidak adil dan melanggar aturan!” teriak sejumlah peserta aksi.
Mereka mengungkapkan, pemotongan dilakukan dengan berbagai alasan, bahkan terkadang tanpa alasan yang jelas, sehingga berdampak besar terhadap kesejahteraan karyawan, terlebih di tengah kondisi ekonomi yang sulit.
“Upah kami sudah kecil, ditambah lagi dipotong. Bagaimana kami bisa menghidupi keluarga?” keluh seorang buruh perempuan.
Aksi tersebut juga menyoroti penerapan Peraturan Menteri Ketenagakerjaan (Permenaker) Nomor 5 Tahun 2023 tentang Penyesuaian Waktu Kerja dan Pengupahan pada Perusahaan Industri Padat Karya Tertentu Berorientasi Ekspor yang Terdampak Perubahan Ekonomi Global. Buruh menilai regulasi ini justru menjadi celah bagi perusahaan untuk memangkas hak-hak pekerja.
“Permenaker itu seharusnya melindungi pekerja, bukan malah menjadi alat pengusaha untuk menekan buruh,” tegas salah seorang karyawan.
Massa mendesak Dinas Ketenagakerjaan segera turun tangan untuk memediasi karyawan dan perusahaan, serta menuntut pengembalian seluruh hak yang telah dipotong.
“Kami tidak akan berhenti memperjuangkan hak-hak kami. Kami akan terus menyuarakan keadilan dan kesejahteraan bagi buruh garmen,” pungkas salah satu peserta aksi. ***
