CILEUNYI Kontroversinews.com – Wakil Bupati Bandung H. Sahrul Gunawan menyatakan, bahwa pihaknya terus mensosialisasikan kepada seluruh ASN (Aparatur Sipil Negara) di lingkungan Pemkab Bandung agar tidak menggunakan mobil dinas saat mudik dan balik Lebaran Idulfitri 1443 H Tahun 2022 ini.
“Itu sesuai arahan dari pemerintah pusat dan tentu ada sanksi yang akan dikenakan ketika tetap ditemukan ASN yang tidak mengindahkan hal tersebut ,” ujar Sahrul kepada wartawan di Pos Terpadu Cileunyi Kabupaten Bandung, Senin (25/4/22).
Ia mengatakan, sanksinya adalah kendaraan tersebut tidak diberikan kepada ASN yang diketahui melakukan pelanggaran. “Tentu saja yang paling penting adalah mengedukasi kepada semua pihak terkait aturan ini,” katanya.
Lebih lanjut Wakil Bupati Bandung Sahrul Gunawan mengataka bahwa pihaknya melalui Dinas Perhubungan Kabupaten Bandung sudah berkoordinasi dengan jajaran Polresta Bandung dan pihak terkait lainnya, menyusul kelengkapan dan kesiapan rambu-rambu lalulintas, termasuk lampu PJU (Penerangan Jalan Umum) untuk kesiapan mudik dan balik Lebaran.
“Termasuk dari Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung dengan capaian target vaksinasinya sampai 30 April mendatang, capaian vaksinasi 30 persen untuk vaksin Booster,” katanya.
Ia pun terus berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan dalam upaya mengejar ketercapaian vaksinasi tersebut. Sehingga pelaksanaan vaksinasi harus dilaksanakan setiap hari. Pelaksanaan vaksinasi pun diperlebar hingga ke mesjid-mesjid, supaya masyarakat setelah melaksanakan Shalat Tarawih dapat melaksanakan vaksinasi. “Dengan harapan bisa mencapai target tersebut,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Bandung Iman Irianto ditempat yang sama mengatakan bahwa memasuki musim mudik dan balik Lebaran, pihaknya telah bekerjasama dengan pihak kepolisian untuk melaksanakan kegiatan Ramp Check atau pemeriksaan uji kelayakan kendaraan. “Itu sebagai langkah preventif kita, salah satunya melaksanakan Ramp Check. Uji kelayakan kendaraan, yang dilakukan tenaga ahli dari kami (Dinas Perhubungan),” katanya.
Menurutnya, pelaksanaan ramp check tersebut berfokus pada kendaraan besar seperti bus angkutan umum. “Salah satu contohnya apabila ada kendaraan yang ditemukan dengan kondisi rem yang anginnya bocor maka kendaraan tersebut harus distop untuk tidak operasi,” katanya.
Dikatakannya, Dinas Perhubungan sudah memberikan dukungan sarana rambu-rambu lalulintas, di antaranya water barrier atau pembatas jalan.
Iman Irianto menegaskan, jalur alternatif Cijapati Kecamatan Cikancung, tidak direkomendasikan untuk dilalui pada malam hari karena kondisinya gelap dan masih minim lampu penerangan jalan umum.