Bansos Tunai Diperpanjang, Dapat Rp600.000 di Juni

- Pewarta

Sabtu, 22 Mei 2021

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

ilustrasi bansos. (Ist)

ilustrasi bansos. (Ist)

JAKARTA (Kontroversinews.com) – Pemerintah berencana memperpanjang bansos tunai mulai Mei hingga Juni 2021, setelah sebelumnya sempat dipastikan tidak akan diperpanjang karena tidak ada anggaran.

“Iya (bansos tunai mau diperpanjang), tapi masih dalam pembahasan,” kata sumber Kemensos, Jakarta, Rabu (19/5/2021).

Merangkum dai Okezone, beberapa fakta menarik terkait penyaluran bansos tunai, Sabtu (22/5/2021).

1. Harap Sabar, Penyaluran Bansos Tunai Akan Dirapel

Pemerintah memutuskan untuk melanjutkan program bansos tunai Rp300.000 diperpanjang hingga Juni 2021. Namun, bagi 10 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di seluruh Indonesia harus bersabar terlebih dahulu, karena pencairan bulan Mei akan dirapel di bulan Juni.

“Rencananya (pencairan bansos tunai bulan Mei) akan dibayarkan bersama di bulan Juni,” kata Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Informasi Kementerian Keuangan Rahayu Puspasari kepada Okezone, Rabu (19/5/2021).

2. Tanggal Pasti Pencairan Belum Ditentukan

Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Informasi Kementerian Keuangan Rahayu Puspasari membenarkan bansos tunai akan diperpanjang selama 2 bulan.

Namun, dia mengaku belum mengetahui kapan waktu pencairan dana segar tersebut. Pasalnya, hingga kini masih dalam pembahasan. “Saya belum dapat infonya (waktu pencairan bansos tunai),” katanya.

3. Masyarakat Diimbau Kawal Validitas Data Bansos

Ketua Badan Perlindungan Konsumen Nasional (BPKN) Rizal E Halim menghimbau agar seluruh masyarakat sama-sama mengecek akurasi dan validitas data penerima bantuan langsung Pemerintah. Karena pengumpulan data dilakukan secara bottom-up atau dari tingkat RT hingga ke Kabupaten. Sehingga harus dikawal bersama-sama agar basis data yang ada bisa diandalkan seterusnya.

“Dampaknya kalau tidak akurat dan tidak valid ini beresiko mengurangi dampak kebijakan pemerintah. Basis data ini harus terus dikawal masyarakat bersama-sama tidak bisa mengandalkan dukcapil saja,” ujar Rizal saat dihubungi Okezone di Jakarta (20/5/2021).

4. Praktik Korupsi, Indikasi Bansos Tunai Belum Efektif

Berita Terkait

Ekonom Bahana Nilai Ekonomi RI tidak Rentan Guncangan Sentimen Global
RI tempuh Negosiasi Guna Hadapi Kebijakan Tarif Resiprokal AS
Bulog Pastikan Penyerapan Gabah Terus Dilakukan Meski Libur Lebaran
Emas Antam-Galeri24 Naik hingga Rp17.000, UBS turun Tipis pada Jumat
Pertamina Sebut Ribuan Peserta Naik Kelas Lewat Program UMK Academy
Saatnya Dorong Kopi Bengkulu Jadi Primadona
QJMotor masih fokus pasarkan motor konvensional di Indonesia
KKP: PPN Palabuhanratu Beroperasi Optimal Pasca Banjir Bandang

Berita Terkait

Selasa, 8 April 2025 - 10:18

Ekonom Bahana Nilai Ekonomi RI tidak Rentan Guncangan Sentimen Global

Minggu, 6 April 2025 - 21:13

RI tempuh Negosiasi Guna Hadapi Kebijakan Tarif Resiprokal AS

Sabtu, 5 April 2025 - 14:34

Bulog Pastikan Penyerapan Gabah Terus Dilakukan Meski Libur Lebaran

Jumat, 4 April 2025 - 11:27

Emas Antam-Galeri24 Naik hingga Rp17.000, UBS turun Tipis pada Jumat

Kamis, 3 April 2025 - 11:24

Pertamina Sebut Ribuan Peserta Naik Kelas Lewat Program UMK Academy

Berita Terbaru