Pendeteksi Gempa dan Prediksi Tsunami Dipasang di Kecamatan Pasirjambu

- Pewarta

Jumat, 25 Oktober 2019

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

PASIRJAMBU  | Kontroversinews – Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memasang sensor broadband seismograf di Kantor Kecamatan Pasirjambu, Kabupaten Bandung. Alat pendeteksi gempa dan prediksi terjadinya tsunami itu merupakan yang dipasang pertama kalinya di Indonesia.

Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati mengatakan, cara kerja sensor tersebut yaitu merekam getaran-getaran termasuk identifikasi getaran akibat gempa bumi. Untuk getaran gempa bumi sendiri, grafiknya memiliki pola khusus.

“Sinyal-sinyal atau getaran ini direkam lalu dikirim ke pusat untuk untuk diterima oleh artificial intelligence (otak tiruan) yang mampu menghitung magnitudo gempa,” kata Dwikorita didampingi Wakil Ketua Komisi 5 DPR RI, Nurhayati; Wakil Bupati Bandung, Gun Gun Gunawan; dan Direktur Utama PT LEN, Zakky Gamal Yasin, kepada wartawan seusai meresmikan shelter sensor seismograph di Kantor Kecamatan Pasirjambu, Jumat (25/10/2019).

Setelah itu, lanjut dia, posisi pusat gempa bumi dan kedalaman gempa bumi mampu dideteksi. Kemudian, dengan komputer modeling secara otomatis akan mampu memodelkan apakah gempa bumi tersebut berpotensi tsunami atau tidak.

“Jadi nanti berapa lama kira-kira prediksi terjadinya tsunami. Dan inilah yang kita sebut peringatan dini tsunami. Rata-rata untuk lama prediksi terjadinya tsunami itu sekitar 20 menitan. Tergantung posisi atau pusat gempanya,” kata dia.

Menurut dia, pemberitahuan informasi peringatan dini tsunami itu nantinya akan disebar dengan berbagai cara. Mulai dari pemberitahuan langsung ke masyarakat melalui SMS, pemberitahuan ke BPBD, pemberitahuan melalui aplikasi info BMKG yang bisa diunduh dari playstore ataupun appstore, melalui sosial media, televisi, hingga radio.

“Untuk pemberitahuan melalui SMS, itu secara otomatis akan diterima oleh masyarakat di 4 kabupaten/kota yang dekat dengan pusat gempa,” kata dia.

Dwikorita juga berpesan kepada masyarakat untuk bersama-sama menjaga alat tersebut. Sebab, alat tersebut merupakan alat yang sangat penting yang mampu memberikan informasi mengenai terjadinya gempa ataupun prediksi terjadinya tsunami. Sehingga, keberadaan alat tersebut dapat meminimalisir korban jiwa.

“Kami juga berkoordinasi dengan aparat kewilayahan untuk menjaga alat ini agar tidak dicuri. Untuk perawatan alat ini sendiri, kami lakukan secara rutin. Dan alat ini bisa mendeteksi sendiri jika ada kerusakan di sistem kerjanya,” katanya. (Lily Setiadarma)

Berita Terkait

Meritokrasi di Antara Harga Jabatan
Ujian Pertama Pengurus Baru PKS Kuningan: Mampukah Menuntaskan Kasus Lama?
Ada Misi Besarkah? Kursi Sekda Dibiarkan “Marakayangan”
Silaturahmi Gerindra Kuningan Diwarnai Sindiran Tajam Ketua DPD Jabar
Panglima Laskar Kuda Putih Minta Pihak Luar Tak Berspekulasi Soal Konflik Kasepuhan
Muscab VI PBB Kabupaten Bandung, Siap Kawal Bedas Jilid Dua
Aide Keihl Dampingi Sultan Sepuh Cirebon Pangeran Heru R. Arianatareja dalam Kunjungan ke Arsip Nasional
Hj. Tia Fitriani Menyapa Warga Baros

Berita Terkait

Selasa, 11 November 2025 - 18:21

Meritokrasi di Antara Harga Jabatan

Jumat, 22 Agustus 2025 - 20:37

Ujian Pertama Pengurus Baru PKS Kuningan: Mampukah Menuntaskan Kasus Lama?

Senin, 4 Agustus 2025 - 07:10

Ada Misi Besarkah? Kursi Sekda Dibiarkan “Marakayangan”

Sabtu, 12 Juli 2025 - 17:51

Silaturahmi Gerindra Kuningan Diwarnai Sindiran Tajam Ketua DPD Jabar

Senin, 30 Juni 2025 - 12:53

Panglima Laskar Kuda Putih Minta Pihak Luar Tak Berspekulasi Soal Konflik Kasepuhan

Berita Terbaru