CIREBON, (Kontroversinews), – Ketua Paguyuban Pedagang Kaki Lima Puja Tera Kecamatan Weru Kabupaten Cirebon tengah dikecam oleh banyak wartawan lantaran statement nya yang dinilai telah melecehkan profesi wartawan.
Dari sebuah rekaman Video yang tim Kontroversinews dapatkan, seseorang yang diketahui bernama Omo yang merupakan ketua paguyuban pedagang Puja Tera dinilai telah melecehkan profesi wartawan dengan sebutan premanisme, dalam video tersebut Omo mengatakan kepada peserta rapat tentang pentingnya musyawarah, namun terselip perkataan yang dinilai melecehkan profesi wartawan.
“Hal sekecil apapun bentuknya kalau kita tidak musyawarah itu bisa membuka celah bagi para premanisme wartawan itu… ,” ucap Omo dalam video tersebut.
Menanggapi itu, beberapa tokoh Wartawan mengecam apa yang telah disampaikan ketua paguyuban Puja Tera tersebut, salah satunya yaitu Didi Supriadi yang merupakan Kabiro Cirebon Media Info Polri, ia mengecam keras statement Omo dan mempertanyakan dasar dari statement tersebut.
“Jelas saya mengecam apa yang telah disampaikan oleh Ketua Paguyuban PKL Puja Tera yang menyebut kami selaku wartawan adalah preman, saya mau tau apa dasar dia berkata demikian?,” kecam Didi.
Selain itu, kecaman juga datang dari Ketua DPC Aliansi Wartawan Nasional Indonesia (AWNI) Kabupaten Cirebon, Sendi Eka Kurniawan, menurut Sendi, apa yang disampaikan oleh Omo adalah kekeliruan besar ditambah dengan statement yang menyudutkan profesi wartawan.
“Apa yang disampaikan Ketua Paguyuban PKL Puja Tera itu menurut saya keliru, musyawarah adalah untuk mendengarkan pendapat dari anggota lainnya bukan untuk menutup celah agar tidak di sikapi Wartawan, bagi saya ini menyudutkan profesi wartawan dan saya benar-benar mengecam hal itu,” tegas Sendi.
Tak hanya itu, kecaman keras juga datang dari Ketua Forum Wartawan Cirebon (FWC) Hadi Jarot, menurut Jarot, apa yang disampaikan oleh Omo selaku Ketua Paguyuban pada sebuah rapat itu merupakan sebuah diskriminasi dan kriminalisasi terhadap profesi Wartawan.
“Bagi saya itu adalah diskriminasi dan kriminalisasi terhadap profesi wartawan, apalagi di sebuah forum, statement seperti itu bisa membuat opini dan stigma buruk terhadap kami selaku wartawan,” kata Jarot (28/11/2025).
Jarot pun mengatakan bahwa pihaknya akan segera melakukan Audiensi berkaitan dengan statement Ketua Paguyuban PKL Puja Tera tersebut guna dimintai klarifikasi dan pertanggungjawaban.
“Ya nanti kita akan segera layangkan surat untuk audiens, kita kinta klarifikasi dan pertanggungjawaban atas statement dari ketua Paguyuban PKL tersebut,” tutupnya. (Arsy Al Banzary)








