Petani Linggasana Menjerit: “Sumber Air Dijadikan Komersil oleh Oknum Mafia!”

- Pewarta

Kamis, 23 Oktober 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

KUNINGAN, Kontroversinews | Para petani di Desa Linggasana, Kecamatan Cilimus, Kabupaten Kuningan, mengeluhkan kekeringan irigasi sawah yang sudah berlangsung hampir satu tahun. Pasokan air yang seharusnya mengaliri lahan pertanian mereka tiba-tiba terhenti, diduga akibat ulah oknum yang mengomersilkan sumber air desa.

Kondisi tersebut membuat para petani menjerit. Mereka menduga sumber air yang biasanya dimanfaatkan untuk irigasi kini dialihkan melalui pipa menuju Desa Bandorasa Wetan untuk dijual sebagai air baku ke mobil tangki. Kamis (23/10/2025), sejumlah petani mendatangi Kepala Desa Linggasana, Hj. Henny Rosdiana, S.H., S.Sos., M.Si., untuk menyampaikan keluhan mereka.

Salah satu petani mengatakan bahwa selama setahun terakhir sawah mereka kering karena air irigasi tidak lagi mengalir.

“Dulu kami setuju dibuat pipa agar air dari penampungan bisa mengalir ke irigasi. Tapi sekarang malah pipanya disambungkan langsung ke tempat lain di Bandorasa Wetan dan airnya dijual. Kami para petani jadi tidak kebagian air,” ujarnya.

Menanggapi keluhan warganya, Kades Linggasana Hj. Henny Rosdiana mengaku baru mengetahui permasalahan tersebut setelah adanya laporan dari para petani. Ia menjelaskan bahwa sumber air tersebut memang berada di tanah milik Pemerintah Daerah, namun masuk wilayah Desa Linggasana. Air yang berasal dari rembesan dan ditampung di bak penampungan itu selama ini digunakan untuk mengaliri sawah warga di Linggasana, Bandorasa Wetan, Linggarjati, Cilimus hingga Cibuntu.

“Kalau mau dikomersilkan harus dibicarakan dulu antar desa, yaitu Linggasana, Bandorasa Wetan, dan Linggarjati, supaya ada solusi yang adil bagi para petani,” ujarnya.

Salah satu warga yang merupakan karyawan H. Kosasih menambahkan bahwa aktivitas pemasangan pipa sudah berlangsung sejak tahun 2024.

“Awalnya air masih dialirkan ke irigasi, tapi sejak Agustus 2025 air dari penampungan dipasang pipa ke tempat lain dan diduga dijual,” ungkapnya.

Kasus ini memantik reaksi keras dari Ketua Barak (Barisan Rakyat Kuningan), Bang Nana Rusdiana, S.IP. Ia menilai praktik pengalihan dan penjualan air tersebut merupakan pelanggaran hukum.

“Air itu milik masyarakat dan digunakan untuk kepentingan umum, bukan untuk diperjualbelikan. Kalau benar ada oknum yang memanfaatkan air rakyat untuk kepentingan pribadi, itu jelas perbuatan melawan hukum,” tegasnya.

Nana mendesak Polres Kuningan untuk segera menyelidiki dugaan mafia air tersebut. Ia juga menyoroti pentingnya keterlibatan Pemerintah Daerah Kuningan dalam menyelesaikan konflik ini, mengingat sumber air berada di lahan Pemda.

“Air adalah kebutuhan vital, apalagi bagi petani. Pemerintah harus hadir untuk melindungi hak-hak mereka. Jangan sampai ulah oknum membuat petani menderita, sementara negara sedang berjuang mewujudkan swasembada pangan,” pungkasnya. ***

Berita Terkait

Tukin Dipotong 30%, ASN Kabupaten Bandung Menjerit: Siap Demo Bupati
Polsek Gunung Jati Amankan Dua Pelaku Pencurian di Gedung Susu Steril
Warga Nilai Perempuan Lebih Tepat Jadi Pengawas Perumda Bank Kuningan
TNI-Polri Pemda Gelar Patroli Skala Besar di Kota Cirebon, Kapolres:Mari Bersama Jaga Keamanan Untuk Negeri
Lembaga Pemantau Korupsi Nasional ( LPKN) akan Laporkan Oknum Guru Dan OPS Terkait Rangkap Jabatan Di Sekolah Dasar Negri Di Kecamatan DayeuhKolot
MUI Minta Usulan Evakuasi Warga Palestina ke Indonesia Dikaji Ulang
Menhub Mudik Lebaran ke Pendopo, Bahas Kemajuan untuk Kuningan
Kapolres Imbau Wisatawan hati-hati Saat Berkendara di Kawasan Dieng

Berita Terkait

Kamis, 23 Oktober 2025 - 22:00

Petani Linggasana Menjerit: “Sumber Air Dijadikan Komersil oleh Oknum Mafia!”

Selasa, 7 Oktober 2025 - 17:39

Tukin Dipotong 30%, ASN Kabupaten Bandung Menjerit: Siap Demo Bupati

Selasa, 16 September 2025 - 02:31

Polsek Gunung Jati Amankan Dua Pelaku Pencurian di Gedung Susu Steril

Rabu, 10 September 2025 - 21:19

Warga Nilai Perempuan Lebih Tepat Jadi Pengawas Perumda Bank Kuningan

Rabu, 3 September 2025 - 16:10

TNI-Polri Pemda Gelar Patroli Skala Besar di Kota Cirebon, Kapolres:Mari Bersama Jaga Keamanan Untuk Negeri

Berita Terbaru