Miskomunikasi Antara Pihak SPPG dan SMPN 1 Kramatmulya Terkait Isu “MBG Kurang Diganti Uang”

- Pewarta

Jumat, 17 Oktober 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kuningan, Kontroversinews | Terkait pemberitaan sebelumnya mengenai kekurangan pasokan Makan Bergizi Gratis (MBG) di SMPN 1 Kramatmulya yang disebut-sebut diganti dengan uang tunai sebesar Rp2.500, pihak Sekolah dan SPPG menegaskan bahwa hal tersebut hanyalah miskomunikasi.

Pada Jumat (17/10/2025), di Kantor SPPG Kramatmulya, perwakilan SPPG yang akrab disapa Bang Uje menjelaskan bahwa kekurangan pasokan MBG di SMPN 1 Kramatmulya terjadi karena adanya kesalahan distribusi.

“Ini hanya miskomunikasi antara kami (SPPG) dan pihak sekolah. Memang ada kekurangan pasokan MBG karena sebagian terbawa ke sekolah lain. Namun kami sudah berkoordinasi dengan pihak SMPN 1 Kramatmulya, dan nantinya akan dilakukan rafel untuk siswa yang belum kebagian,” jelas Bang Uje.

Terkait isu pemberian uang Rp2.500 kepada siswa, Bang Uje menegaskan bahwa SPPG tidak mengetahui hal tersebut.

“Setelah kami klarifikasi, ternyata uang itu merupakan inisiatif dari pihak sekolah, tepatnya Wakasek yang merasa kasihan kepada siswa yang belum kebagian MBG. Jadi, ini murni bentuk empati pihak sekolah, bukan dari kami,” ujarnya.

Hal senada disampaikan oleh Kepala SMPN 1 Kramatmulya, H. Efendi, yang menegaskan bahwa kejadian tersebut hanyalah miskomunikasi.

“Benar, ini hanya miskomunikasi saja. Pihak SPPG sudah berkoordinasi dan akan mengganti kekurangan MBG untuk siswa yang belum mendapat jatah. Adapun uang Rp2.500 itu benar atas inisiatif Wakasek, menggunakan dana infak masjid, sebagai bentuk empati kepada siswa yang tidak kebagian,” tutur H. Efendi.

Ia menambahkan, langkah tersebut dilakukan spontan oleh pihak sekolah karena rasa kepedulian terhadap siswa.

“Namun karena ada siswa yang menulis status atau cuitan di media sosial, akhirnya informasi ini menjadi ramai. Padahal, bukan pihak SPPG yang memberikan uang tersebut,” tambahnya.

H. Efendi menegaskan bahwa SMPN 1 Kramatmulya tetap mendukung penuh program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digagas pemerintah.

“Kami sangat mendukung program MBG dan akan terus melakukan pengawasan internal agar pembagian MBG di sekolah kami berjalan lancar tanpa menimbulkan kesalahpahaman di kemudian hari,” pungkasnya. ***

Berita Terkait

Pemkot Cirebon Konsisten Wujudkan Ketahanan Pangan Lewat GPM
SPPG Diduga Nakal, Program Makan Bergizi Gratis di Kuningan Diganti Uang Rp2.500
FK-GOL : Transparansi Hasil Uji Lab Keracunan Makan MBG Dipertanyakan
Pemkot Cirebon Siap Dukung Penuh Program Makan Bergizi Gratis, Tegaskan Komitmen Jaga Kualitas dan Keamanan Pangan
Dana BOS 2023–2024 Disorot, PGRI Kabupaten Bandung Ingatkan Kepala Sekolah Waspada
Geo Dipa Energi Dukung Pendidikan Kesetaraan, PKBM Al-Firdaus Gelar Wisuda Warga Belajar
Pemkot Cirebon Dukung Percepatan Implementasi Manajemen Talenta ASN
Kembali SMSI Kabupaten Cirebon Berbagi Jumat Berkah Ke GRAY Anakl Yatim dan Dhuafa
Tag :

Berita Terkait

Jumat, 17 Oktober 2025 - 11:50

Miskomunikasi Antara Pihak SPPG dan SMPN 1 Kramatmulya Terkait Isu “MBG Kurang Diganti Uang”

Kamis, 16 Oktober 2025 - 20:25

Pemkot Cirebon Konsisten Wujudkan Ketahanan Pangan Lewat GPM

Kamis, 16 Oktober 2025 - 13:41

FK-GOL : Transparansi Hasil Uji Lab Keracunan Makan MBG Dipertanyakan

Rabu, 15 Oktober 2025 - 18:22

Pemkot Cirebon Siap Dukung Penuh Program Makan Bergizi Gratis, Tegaskan Komitmen Jaga Kualitas dan Keamanan Pangan

Selasa, 14 Oktober 2025 - 15:50

Dana BOS 2023–2024 Disorot, PGRI Kabupaten Bandung Ingatkan Kepala Sekolah Waspada

Berita Terbaru