Demokrasi Tanpa Kekerasan Tercipta Di Kuningan”Namun Hari Jadi Kuningan Diundur”

- Pewarta

Rabu, 3 September 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kuningan, Kontroversinews | Tanggal 1 September 2025 seharusnya menjadi momen istimewa, yakni peringatan Hari Jadi Kuningan ke-527. Namun, karena situasi nasional yang kurang kondusif, seluruh rangkaian kegiatan terpaksa ditunda.

Acara besar seperti karnaval, kirab merah putih, hingga sidang paripurna ditunda meski persiapan telah matang, termasuk pemasangan tenda yang akhirnya dibongkar kembali. Semua ini dilakukan demi menunggu keadaan yang lebih kondusif.

Padahal, masyarakat Kuningan dikenal cinta damai dan mampu menjaga kondusivitas wilayah. Hal ini terbukti pada aksi demonstrasi mahasiswa, ormas, LSM, hingga komunitas ojek online sehari menjelang Hari Jadi Kuningan ke-527. Aksi tersebut berlangsung tanpa kerusuhan, berbeda dengan yang terjadi di sejumlah daerah lain di Indonesia.

Kondisi kondusif di Kuningan di tengah memanasnya situasi nasional merupakan buah dari sinergitas antara elemen masyarakat dan aparat penegak hukum (TNI–Polri), serta komunikasi yang terjalin secara efektif. Hal ini bisa menjadi barometer nasional bahwa masyarakat Kuningan mampu mewujudkan demokrasi tanpa kekerasan.

Namun demikian, kondisi damai ini tidak seharusnya membuat para eksekutif maupun legislatif berbangga diri. Justru, ini harus dijadikan bahan evaluasi untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat serta membangun Kuningan yang lebih baik, baik dari sisi ekonomi maupun pembangunan.

Para pejabat Kuningan, baik eksekutif maupun legislatif, juga dituntut menjaga sikap, etika, dan ucapan agar tidak menyinggung atau memicu kemarahan rakyat. Cinta damai masyarakat Kuningan harus diimbangi dengan perilaku pemangku kebijakan yang berintegritas dan dapat dipercaya.

Eksekutif dan legislatif Kuningan harus benar-benar memperjuangkan kepentingan rakyat, bukan duduk bersama hanya untuk kepentingan kelompoknya masing-masing. **

Berita Terkait

LPKN Soroti Dugaan Ketidaksesuaian Pelaksanaan Revitalisasi PKBM Atta Awun
SMSI Gelar Jumat Berkah, Bagikan 50 Paket Lebih Nasi Padang Ke Dhuafa, Ojeg dan Penjaga Perlintasan Rel Kereta Api
Proyek Hotmix di RW 05 Desa Pangguh Diduga Bermasalah
Dadang Supriatna Tuai Pujian, Program MBG Bandung Dianggap Sukses
Dugaan Monopoli Revitalisasi di SMAN 1 Asjap, Kepala Sekolah Bungkam Saat Diminta Klarifikasi
KARNAVAL BUDAYA HARUS SESUAI INSTRUKSI KEMENDAGRI
Lurah Panjunan dan BNI Kota Cirebon Bekerja Sama Melaksanakan Giat Pembuatan Kartu ATM Multi fungsi
PT. BRI Menjadi Kewaspadaan Bagi Nasabah

Berita Terkait

Sabtu, 4 Oktober 2025 - 15:04

LPKN Soroti Dugaan Ketidaksesuaian Pelaksanaan Revitalisasi PKBM Atta Awun

Jumat, 3 Oktober 2025 - 17:45

SMSI Gelar Jumat Berkah, Bagikan 50 Paket Lebih Nasi Padang Ke Dhuafa, Ojeg dan Penjaga Perlintasan Rel Kereta Api

Jumat, 3 Oktober 2025 - 17:41

Proyek Hotmix di RW 05 Desa Pangguh Diduga Bermasalah

Jumat, 3 Oktober 2025 - 15:21

Dadang Supriatna Tuai Pujian, Program MBG Bandung Dianggap Sukses

Jumat, 3 Oktober 2025 - 13:45

Dugaan Monopoli Revitalisasi di SMAN 1 Asjap, Kepala Sekolah Bungkam Saat Diminta Klarifikasi

Berita Terbaru

REGIONAL

Proyek Hotmix di RW 05 Desa Pangguh Diduga Bermasalah

Jumat, 3 Okt 2025 - 17:41