Kuningan, Kontroversinews | Gelombang aksi protes di Jakarta turut memberi dampak ke berbagai daerah. Di Kabupaten Kuningan, sejumlah Ormas, LSM, serta perwakilan komunitas ojek online (Ojol) berencana menggelar aksi kepedulian terhadap kondisi demokrasi yang dinilai semakin carut-marut. Aksi tersebut juga akan disertai dengan istighosah doa bersama untuk mendoakan para korban dalam insiden kekerasan yang melibatkan aparat Brimob.
Pada Jumat (29/8/2025), bertempat di Sekretariat Forum Komunikasi Gabungan Ormas & LSM (FK-GOL), perwakilan organisasi Ojol bersama pengurus FK-GOL mengadakan rapat konsolidasi. Rapat itu membahas rencana aksi Mimbar Rakyat dan Istighosah yang akan digelar di depan Mapolres Kuningan.
Rangkaian acara akan dimulai pukul 17.00 WIB dengan Mimbar Rakyat, dilanjutkan sholat Magrib berjamaah, sholat ghaib untuk almarhum Bang Umar dan Apan—dua korban kekerasan aparat—serta tabur bunga sebagai simbol keprihatinan atas kondisi demokrasi di Indonesia.
Ketua Barak Komite Aksi Peduli Demokrasi Kuningan, Kang Nana Rusdiana, S.IP, menyatakan bahwa saatnya rakyat bersatu memperjuangkan hak-haknya.
“Selama ketidakadilan masih berdiri, suara perlawanan tidak akan pernah berhenti,” tegasnya.
Menurutnya, para pejabat dan wakil rakyat justru hidup dalam kemewahan, berbanding terbalik dengan rakyat yang seharusnya mereka layani.
“Pelayan rakyat malah lebih kaya dari tuannya, yaitu rakyat. Semua itu karena harta kekayaan rakyat diduga dirampok demi kemakmuran para pejabat,” sindirnya.
Kang Nana juga mengecam keras tindakan aparat yang menurutnya tega melindas rakyat dengan kendaraan taktis yang justru dibeli dari uang rakyat.
“Ironis, pengayom dan pelindung rakyat justru bertindak sebaliknya. Mereka difasilitasi oleh uang rakyat, tapi malah melindungi pejabat yang bergelimang kemewahan dengan cara-cara kejam,” ujarnya.
Ia menegaskan bahwa aksi yang akan digelar merupakan bentuk perlawanan moral sekaligus suara rakyat yang sudah lama ditindas.
“Rakyat sudah terlalu lama menderita. Ekonomi sulit, semua serba dipajaki, sementara pejabat hidup enak. Mari kita bangkit bersama menegakkan keadilan,” pungkasnya. ***