Kabid Anggaran BPKAD Kuningan Jelaskan Pinjaman BJB dan Temuan BPK RI

- Pewarta

Rabu, 20 Agustus 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kuningan, Kontroversinews | Terkait pemberitaan mengenai kurangnya transparansi Pemerintah Daerah (Pemda) Kuningan atas pinjaman ke Bank Jabar Banten (BJB) serta adanya temuan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI terkait anggaran tahun 2023, Kepala Bidang (Kabid) Anggaran BPKAD Kuningan, Rizki, memberikan klarifikasi pada Rabu (20/8/2025).

Rizki membenarkan bahwa Pemda Kuningan telah melakukan pinjaman ke BJB. Pada tahap pertama, sebesar Rp25 miliar telah dicairkan dan digunakan untuk pembayaran gaji ke-13, lantaran kas daerah tidak mencukupi. Sementara itu, pengajuan pinjaman sebesar Rp74 miliar masih dalam proses pencairan di BJB.

“Pinjaman Rp74 miliar itu sudah disetujui DPRD dan skemanya digunakan untuk mendanai pembangunan tahun 2025, bukan untuk menutup gagal bayar tahun 2024. Untuk gagal bayar tahun 2024, Pemda sudah membayarkan Rp70 miliar, tinggal sisa Rp26 miliar,” jelasnya.

Terkait temuan BPK RI sebesar Rp188,4 miliar pada anggaran 2023, Rizki menegaskan bahwa dana tersebut sudah diselesaikan oleh Pemda Kuningan. “Jadi sudah tidak ada masalah,” tambahnya.

Namun, penjelasan Pemda ini menuai tanggapan dari Forum Komunikasi Gabungan Ormas dan LSM (FKGOL) Kuningan, yang diwakili oleh Ketua LSM Barak Kuningan, Nana Rusdiana, S.IP.

Menurut Nana, Pemda Kuningan seharusnya lebih terbuka kepada publik mengenai pinjaman BJB. “Karena ini menyangkut uang publik, yang nantinya juga akan dibayar menggunakan uang publik,” ujarnya.

Ia juga mempertanyakan adanya kebijakan pemotongan Tunjangan Penghasilan Pegawai (TPP) ASN di tengah pinjaman tersebut. “Kalau Pemda sudah meminjam ke BJB, kenapa masih ada pemotongan TPP ASN? Lalu, anggaran pemotongan itu digunakan untuk apa? Kasihan ASN di level bawah, banyak yang TPP-nya sudah diagunkan ke lembaga keuangan. Ini jelas berdampak pada kondisi ekonomi mereka,” tegasnya.

Selain itu, Nana juga menyoroti penggunaan dana Rp188,4 miliar yang menjadi temuan BPK. “Meskipun Pemda sudah membayarnya, tetap menjadi pertanyaan besar: kemana sebenarnya uang sebanyak itu? Untuk apa digunakan? Apakah benar tidak ada pejabat yang ikut menikmati? Karena pada akhirnya rakyat yang menanggung bebannya. Kondisi ini terbukti dengan kas daerah yang defisit,” tandasnya.

Ia menambahkan bahwa kebijakan Bupati Kuningan yang memangkas anggaran TPP ASN harus dilakukan secara transparan. “Jangan sampai berdalih efisiensi, tapi justru masyarakat Kuningan yang dikorbankan,” ujarnya.

Menurutnya, transparansi dan komunikasi efektif dari Pemda menjadi hal yang sangat penting. “Seribu regulasi melawan regulasi tidak akan menyelesaikan masalah. Yang dibutuhkan adalah komunikasi yang efektif agar tercipta solusi dan menjaga kondusivitas,” pungkas Nana. **

Berita Terkait

LPKN Soroti Dugaan Ketidaksesuaian Pelaksanaan Revitalisasi PKBM Atta Awun
SMSI Gelar Jumat Berkah, Bagikan 50 Paket Lebih Nasi Padang Ke Dhuafa, Ojeg dan Penjaga Perlintasan Rel Kereta Api
Proyek Hotmix di RW 05 Desa Pangguh Diduga Bermasalah
Dadang Supriatna Tuai Pujian, Program MBG Bandung Dianggap Sukses
Dugaan Monopoli Revitalisasi di SMAN 1 Asjap, Kepala Sekolah Bungkam Saat Diminta Klarifikasi
KARNAVAL BUDAYA HARUS SESUAI INSTRUKSI KEMENDAGRI
Lurah Panjunan dan BNI Kota Cirebon Bekerja Sama Melaksanakan Giat Pembuatan Kartu ATM Multi fungsi
PT. BRI Menjadi Kewaspadaan Bagi Nasabah

Berita Terkait

Sabtu, 4 Oktober 2025 - 15:04

LPKN Soroti Dugaan Ketidaksesuaian Pelaksanaan Revitalisasi PKBM Atta Awun

Jumat, 3 Oktober 2025 - 17:45

SMSI Gelar Jumat Berkah, Bagikan 50 Paket Lebih Nasi Padang Ke Dhuafa, Ojeg dan Penjaga Perlintasan Rel Kereta Api

Jumat, 3 Oktober 2025 - 17:41

Proyek Hotmix di RW 05 Desa Pangguh Diduga Bermasalah

Jumat, 3 Oktober 2025 - 15:21

Dadang Supriatna Tuai Pujian, Program MBG Bandung Dianggap Sukses

Jumat, 3 Oktober 2025 - 13:45

Dugaan Monopoli Revitalisasi di SMAN 1 Asjap, Kepala Sekolah Bungkam Saat Diminta Klarifikasi

Berita Terbaru

REGIONAL

Proyek Hotmix di RW 05 Desa Pangguh Diduga Bermasalah

Jumat, 3 Okt 2025 - 17:41