Kabupaten Bandung Ditunjuk Jadi Tuan Rumah HPS ke 38

- Pewarta

Kamis, 8 November 2018

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kab Bandung | Kontroversinews.- Kabupaten Bandung ditunjuk sebagai tuan rumah penyelenggaraan hari pangan sedunia (HPS) ke 38 tingkat provinsi Jawa Barat (Jabar) tahun 2018. Beragam potensi hasil pangan dan pertanian unggulan akan ditampilkan pada acara yang akan digelar di Dome Balerame Soreang, pada 7-9 November. HPS yang diperingati setiap 16 November ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan perhatian masyarakat akan pentingnya penanganan masalah pangan baik di tingkat global, regional, nasional, provinsi dan khususnya tingkat kabupaten.

Dengan tema “Jabar mandiri pangan tahun 2030”, Bupati Bandung. Dadang M. Naser, mendukung penuh, karena hal tersebut dinilai mampu memperkokoh solidaritas berbagai unsur masyarakat, pemerintah dan swasta untuk menanggulangi masalah pangan dan gizi, dengan upaya memasyarakatkan gerakan cinta pangan lokal dari usia dini hingga dewasa melalui berbagai kegiatan.

“Ini momentum penting untuk mengkampanyekan pangan yang beragam, bergizi seimbang dan halal. Kita dorong agar masyarakat mengetahui juga keanekaragaman olahan pangan lokal, untuk dikonsumsi bahkan untuk pengembangan kreativitas industri pangan, dalam mendukung Jabar Juara bebas rawan pangan tahun 2030,” kata Dadang saat pembukaan HPS tingkat Jabar ke 38 di Dome Balerame di Soreang, Rabu (6/11/18).

Menurut Dadang, ketersediaan pangan merupakan hal penting dalam upaya pemenuhan kebutuhan pangan masyarakat, khususnya kebutuhan makanan sebagai kebutuhan dasar manusia. apalagi kata dia, melihat perkembangan masyarakat yang kian meningkat, kebutuhan akan ketersediaan pangan yang cukup, aman, berkualitas dan terjangkau semakin menjadi tuntutan. oleh karena itu, peningkatan ketahanan pangan harus dilakukan secara terus menerus.

“Wilayah Kabupaten Bandung luasnya mencapai 176.976 km dengan sekitar 93.797,36 hektar merupakan sawah, perkebunan dan ladang, menjadi potensi geografis tersendiri. Makanya berbagai langkah kita lakukan untuk memperkuat ketahanan pangan, sehingga masyarakat tidak kekurangan bahan pangan,” ujarnya.

Dadang melanjutkan, melalui visi ”memantapkan Kabupaten Bandung yang maju, mandiri dan berdaya saing. Melalui tata kelola pemerintahan yang baik dan sinergi kinerja pembangunan perdesaan yang berlandaskan religius, kultural dan berwawasan lingkungan. Salah satu misi yang menjadi indikator pendukungnya adalah menciptakan pembangunan ekonomi yang berdaya saing, dengan tujuan untuk pencapain ketahanan pangan daerah.

“Apalagi kondisi geografis dan iklim Kabupaten Bandung yang cukup potensial bagi pertanian sangat mendukung. Ditambah saat ini kita bekerja sama dengan Tim Penggerak PKK, melakukan pengembangan KRPL (Kawasan Rumah Pangan Lestari) di beberapa desa hingga terbentuk 160 KRPL,” katanya.

Dalam upaya mewujudkan Kabupaten Bandung mencapai status ketahanan pangan yang mantap, pencapaian kualitas konsumsi pangan masyarakat yang dipantau dengan menggunakan skor pola pangan harapan (pph) terjadi kenaikan, dari 83.5% di tahun 2016 menjadi 84,6% pada tahun 2017.

“serta untuk mendukung keberlangsungan KRPL, juga telah 280 KWT (Kelompok Wanita Tani), disamping itu juga dilakukan diversifikasi pangan dan pengolahan pangan yang ditujukan untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat serta menunjang program bandung 1000 kampung,” ujarnya.

Asisten Ekonomi dan Pembangunan (Ekbang) Pemerintah Provinsi Jawa Barat Eddy Iskandar Muda Nasution memberikan penghargaan kepada Bupati Bandung, karena dinilai sangat konsisten dalam menyelesaikan permasalahan pangan melalui pemberdayaan masyarakatnya.

Asisten Ekbang mengapresiasi, HPS ke 38 tingkat Jabar dilaksanakan di Kabupaten Bandung dengan meriah, dibanding tahun sebelumnya yang dirayakan di daerah lain. Kata dia, sebagai momentum untuk memperkuat komitmen membangun ketahan pangan di Jabar, pelaksanaan HPS tersebut bisa menjadi ajang kolaborasi, saling bertukar pengetahuan dan teknologi khususnya dalam pencapaian ketahanan pangan yang berkelanjutan. (Lily Setiadharma)

Berita Terkait

Bupati Bandung Dorong Kemandirian Ekonomi Lewat Program Kampung Bedas dan Simpel Bedas
Berlibur di Dusun Stroberi, Menikmati Keindahan Alam Sambil Memetik Sendiri Buah Stroberi
LPKN Soroti Dugaan Ketidaksesuaian Pelaksanaan Revitalisasi PKBM Atta Awun
SMSI Gelar Jumat Berkah, Bagikan 50 Paket Lebih Nasi Padang Ke Dhuafa, Ojeg dan Penjaga Perlintasan Rel Kereta Api
Proyek Hotmix di RW 05 Desa Pangguh Diduga Bermasalah
Dadang Supriatna Tuai Pujian, Program MBG Bandung Dianggap Sukses
Dugaan Monopoli Revitalisasi di SMAN 1 Asjap, Kepala Sekolah Bungkam Saat Diminta Klarifikasi
KARNAVAL BUDAYA HARUS SESUAI INSTRUKSI KEMENDAGRI

Berita Terkait

Senin, 6 Oktober 2025 - 18:39

Bupati Bandung Dorong Kemandirian Ekonomi Lewat Program Kampung Bedas dan Simpel Bedas

Senin, 6 Oktober 2025 - 18:38

Berlibur di Dusun Stroberi, Menikmati Keindahan Alam Sambil Memetik Sendiri Buah Stroberi

Sabtu, 4 Oktober 2025 - 15:04

LPKN Soroti Dugaan Ketidaksesuaian Pelaksanaan Revitalisasi PKBM Atta Awun

Jumat, 3 Oktober 2025 - 17:41

Proyek Hotmix di RW 05 Desa Pangguh Diduga Bermasalah

Jumat, 3 Oktober 2025 - 15:21

Dadang Supriatna Tuai Pujian, Program MBG Bandung Dianggap Sukses

Berita Terbaru