KAB. BANDUNG Kontroversinews.com – Tak bisa dipungkiri, kawasan Pasirjambu, Ciwidey, dan Rancabali ( Pacira ) sebagai pradona wisata Kabupaten Bandung. Dengan potensi ini, akhirnya banyak lahan dibuka untuk destinasi wisata.
Namun, dengan banyaknya lahan yang di buka sperti di Gambung Desa Mekarsari dan daerah Rancabali ( Desa Alamendah) adanya beberapa objek wisata baru . Kemudian di Gambung Desa Mekarsari , dengan adanya pembukaan lahan baru seperti Ranca Cangkuang dan kebun baru yang notabene sebagai kawasan sumber mata air Perumda Air Minum Tirta Raharja, dikhawatirkan berpengaruh terhadap debit air Perumda Tirtaraharja.
Kekhawatiran itu disampaikan salah satu warga Ciwidey, Iyan (46 tahun), yang kebetulan sebagai pelanggan Perumda Tirtaraharja, mengaku air di kran rumahnya belakangan kadang tidak lancar ngocornya. Mesti hal ini, menurutnya belum pasti pengaruh dari lingkungan yang banyak lahan terbuka itu, tapi kekwatiran tersebut belum terjawab.
Menanggapi hal tersebut, Manager Humas dan Kesekretariatan Perumda Air Minum Tirta Raharja Hj. Sri Hartati, S.Sos. M.Si., melalui peasan singka WhatsApp , Selasa (31/5) mengatakan saat ini kapasitas air baku Perumda Tirta Raharja masih relatif stabil untuk pemenuhan kebutuhan pelanggan.
Kekhawatiran masyarakat terhadap adanya lahan terbuka karena banyak objek wisata di lingkungan sumber mata air Perumda Tirtaraharja perlu analiisis. Menurut Hj. Tati , analisa terhadap dampak dari kondisi hutan dimaksud sebaiknya didasarkan pada hasil di studi komparatif yang dilakukan oleh konsultan atau ahlinya.








