SOREANG Kontroversinews.com – Kepala dinas pendidikan Kab. Bandung Drs. H. Ruli Hadiana S.Sos, menanggapi robohnya dua ruang kelas dan satu gudang di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Rancanilem di RT 3 RW 11 Desa Bojongloa Kecamatan Rancaekek Kabupaten Bandung, pada Minggu 29 Mei 2022 lalu.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bandung, Ruli Hadiana mengaku telah mendapatkan laporan mengenai rubuhnya atap di SDN Rancanileum itu. Kata dia, untuk penanganannya, akan segera berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD). Tujuannya, agar bisa segera ditangani dan dibangun kembali dengan menggunakan anggaran biaya tidak terduga (BTT).
“Kalau anggaran dari APBD murni itu lama menunggunya. Padahal kalau melihat kondisi lapangan butuh penanganan segera,” kata Ruli saat ditemui di kantirnya, Senin 30 Mei 2022.
Dikatakan Ruli, mengenai Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) di sekolah tersebut, ia telah meminta pihak sekolah untuk segera mengambil langkah yang harus dilakukan. Meski demikian, pihak Dinas Pendidikan Kabupaten Bandung pun tidak akan berpangku tangan saja, tapi turut melakukan intervensi, untuk memastikan KBM siswa di sekolah tersebut tidak terganggu terlalu lama.
“Untuk membantu operasionalnya, kami akan mencoba menggeser anggaran yang ada,” ujarnya.
Ruli mengakui jika sekolah tersebut sudah puluhan tahun belum pernah direhabilitasi. Untungnya, kejadian tersebut tidak menyebabkan korban jiwa. Karena memang saat kejadian hari Minggu.
“Untungnya tidak ada korban jiwa, nah kedepan saya minta pak Kabid meng inventarisir dan evaluasi semua sekolah dan tahun pembuatannya. Bukan hanya SDN saja tapi SMPN juga saya minta diinventarisir,”katanya.
Kemudian, lanjut Ruli , Kepala Bidang juga diminta untuk melakukan verifikasi pengajuan proposal rehab ruang kelas. Dari hasil verifikasi itu, akan dilihat situasi dan kondisi lapangan, kemudian akan diutamakan yang harus disegerakan untuk diperbaiki.
“Semua pihak termasuk para tokoh masyarakat kalau ada informasi dilapangan jangan sungkan melaporkannya kepada kami. Agar bisa segera kami tindaklanjuti. Sehingga kedepannya tidak terjadi lagi kejadian seperti ini,”ujarnya.
Ruli juga meminta kepada para kepala sekolah dan para pendidik lainnya, agar segera memberikan laporan kepada Dinas Pendidikan jika ada hal yang harus segera dilakukan perbaikan. Seperti diketahui, jumlah SDN di Kabupaten Bandung sebanyak 1400 sekolah, sedangkan jumlah SMPN sebanyak 77 sekolah. Katanya.
Sementara itu menurut Plt, Kepala SD Negeri Rancanilem Lilis Hariani S.Pd, mengaku, sebelum kejadian ambruknya 2 atap Ruang kelas dan 1 Gudang ini, pihak sekolah sudah takut dan khawatir.
sehari sebelumnya pada hari Sabtu (28/5), para siswa kelas III yang memanfaatkan satu ruang kelas untuk kegiatan belajar sehari-hari, sudah dipindahkan ke ruang kelas VI , untuk melangsungkan kegiatan belajar mengajar.
“ Pada hari sabtu , sudah terlihat adanya pasir serta bebatuan dan tembok yang berjatuhan dari bagian atap bangunan ruang kelas yang ambruk itu. Karena dikhawatirkan ambruk pada hari itu juga anak-anak segera dipindahkan untuk melangsungkan kegiatan belajar mengajar di ruang kelas VI ” ujarnya
Masih kata Lilis berharap dengan kejadian musibah ini semoga bantuan dari Pemerintah Kabupaten Bandung, melalui Dinas Pendidikan secepatnya dapat di bangun kembali ruang kelas yang bisa digunakan kembali para siswa untuk melangsungkan kegiatan belajar mengajar.
Apalagi saat ini sekolah sedang menghadapi PPDB (Penerimaan Peserta Didik Baru), dan menghadapi tahun ajaran baru. Mudah-mudahan, tahun ajaran baru bisa kembali membangun ruang kelas untuk kelangsungan kegiatan belajar mengajar. Pungkasnya.








