Wao, Guru di Minahasa Dilantik Jadi Kepsek Tapi Sekolah Tak Ada

- Pewarta

Sabtu, 2 Oktober 2021

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kepala Sekolah ilustrasi

Kepala Sekolah ilustrasi

MINAHASA (Kontroversinews.com) – Baru-baru ini beredar kisah seorang guru di Minahasa Utara (Minut) yang dilantik jadi kepala sekolah (kepsek) di salah satu Sekola Dasar yang tidak diketahui keberadaanya.

Guru tersebut berinisial RDBA yang merupakan guru SD Inpres 6 Klabat, di Kabupaten Minahasa Utara (Minut), Sulawesi Utara (Sulut) sempat dilantik menjadi kepala sekolah tapi sekolahnya tak ada.

Dia akhirnya dibatalkan jadi kepala sekolah dan kembali menjadi guru biasa di sekolah asalnya. “Jadi sekarang saya harus ke mana. Kan saya baru dilantik. Kepala Badan Kepegawaian Daerah (Kaban BKD) bilang saya kembali ke sekolah asal mengajar seperti biasa. Oke saya terima,” kata Rasni kepada wartawan, Sabtu (2/10/2021).

Rasni lantas menceritakan awal dia diundang hadir dalam pelantikan para kepala sekolah oleh Bupati Minut Jone Ganda. Rasni tak menyangka jika dia dilantik sebagai kepala sekolah tapi tak ada sekolahnya.

“Saat itu saya kaget. Adoh, kage ini ibu (saya red) pe nama nd (tak) ada. Kan satu detik bisa berubah nama, tunggu satu nama lagi pas dibaca nama saya SD Negeri Kecil Warukapas. Ya Allah di mana sekolah ini, baru sekarang dapat dengar. Seperti terhenti detak jantung karena sempat berpikir di mana sekolah ini. Yah sudah ikuti saja sampai selesai, diangkat sumpah,” jelasnya.

“Pihak BKPP berjanji menelaah masalah tersebut. Untuk sementara saya disuruh mengajar lagi di sekolah lama,” kata RDBA

Selain itu ia juga meminta kepada Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) untuk kedepannya dapat melakukan pengawasan terhadap pengangkatakan Kepala Sekolah di setiap daerah.***DENY

 

Berita Terkait

Pendidikan Politik Bagi Pelajar, Tumbuhkan Generasi Kritis dan Berintegritas
Sekdis Disdik Jabar Tegas: Kepala Sekolah Penyimpang Dana BOS Akan Ditindak
Wakil Bupati Hadiri Peresmian PAUD KB Karangkamulyan, Dukung Pendidikan Anak Usia Dini
SPMB SMPN 1 Ciwidey 2025: 460 Siswa Diterima dari Kuota 484 Kursi
BMPS Kabupaten Bandung Protes Kebijakan SPMB: Sekolah Swasta Terancam Mati
Meriahkan Perpisahan, SMPN 1 Ciwidey Sajikan Ragam Budaya Lewat Gelar Karya P5
Meluruskan Fakta : Edukasi Publik atas Status Organisasi PWI dan Klaim Kepemimpinan
Ratusan Guru TK Antusias Ikuti Forest Fun, Bangun Karakter Pendidik Anak Usia Dini

Berita Terkait

Kamis, 9 Oktober 2025 - 12:53

Sekdis Disdik Jabar Tegas: Kepala Sekolah Penyimpang Dana BOS Akan Ditindak

Rabu, 16 Juli 2025 - 16:38

Wakil Bupati Hadiri Peresmian PAUD KB Karangkamulyan, Dukung Pendidikan Anak Usia Dini

Minggu, 13 Juli 2025 - 13:42

SPMB SMPN 1 Ciwidey 2025: 460 Siswa Diterima dari Kuota 484 Kursi

Jumat, 4 Juli 2025 - 13:03

BMPS Kabupaten Bandung Protes Kebijakan SPMB: Sekolah Swasta Terancam Mati

Jumat, 20 Juni 2025 - 21:17

Meriahkan Perpisahan, SMPN 1 Ciwidey Sajikan Ragam Budaya Lewat Gelar Karya P5

Berita Terbaru