Uji Coba PTM di Depok, Sekolah Kewalahan Atur Orang Tua dan Murid

- Pewarta

Rabu, 29 September 2021

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ilustrasi PTM

Ilustrasi PTM

DEPOK (Kontroversinews.com) – Sejumlah sekolah di Kota Depok telah menggelar simulasi pembelajaran tatap muka terbatas (PTMT). Dari hasil pemantauan, sejumlah sekolah yang ditunjuk menggelar simulasi terlihat tingginya antusias siswa untuk belajar di sekolah. Mereka datang sebelum pintu gerbang dibuka pukul 07.30 WIB. Sedangkan pembelajaran di kelas dimulai pukul 08.00-10.00 WIB. Siswa hanya maksimal dua jam berada di lingkungan sekolah.

Orang tua juga diminta untuk mengantar jemput siswa dan tidak berkumpul di lingkungan sekolah. Pihak sekolah ketat menerapkan aturan dalam simulasi tadi. Mereka harus dicek suhu dan mencuci tangan sebelum masuk kelas. Jumlah siswa pun hanya 50 persen dari jumlah normal.

“Hari ini yang menjalani simulasi hanya kelas I dan kelas VI. Jumlah murid dibatasi hanya 50 persen dari jumlah normal. Kelas I ada dua rombongan belajar (rombel) sekitar 30 siswa, per kelas 15 siswa. Untuk kelas VI sekitar 60 siswa dari total 120 siswa,” kata Kepala SDN Beji 6 Depok, Nijan Tirta, Selasa (28/9).

Diakui pihak sekolah sempat kewalahan ketika mengatur murid dan orang tua yang berkumpul di depan gerbang sekolah sebelum dibuka. Namun ketika diberi pengertian barulah para orang tua mengerti dan pihak sekolah baru bisa mengatur para siswa.

“Mungkin karena antusias anak-anak ya, mereka jam 07.00 WIB sudah berkumpul sehingga kita agak kewalahan juga tadi. Akhirnya kita ngatur dulu orang tua di sana agar tak timbul kerumunan. Nah akhirnya sebelum jam setengah delapan kita masukin satu persatu murid ke kelas, dan orang tua kami bubarkan akhirnya,” ungkapnya.

Nijan menuturkan memang masih ada orang tua yang khawatir terhadap anaknya, khususnya murid kelas I. namun pihaknya meyakinkan bahwa selama di sekolah murid ada di bawah pemantauan guru.

Berita Terkait

Wakil Bupati Hadiri Peresmian PAUD KB Karangkamulyan, Dukung Pendidikan Anak Usia Dini
SPMB SMPN 1 Ciwidey 2025: 460 Siswa Diterima dari Kuota 484 Kursi
BMPS Kabupaten Bandung Protes Kebijakan SPMB: Sekolah Swasta Terancam Mati
Meriahkan Perpisahan, SMPN 1 Ciwidey Sajikan Ragam Budaya Lewat Gelar Karya P5
Meluruskan Fakta : Edukasi Publik atas Status Organisasi PWI dan Klaim Kepemimpinan
Ratusan Guru TK Antusias Ikuti Forest Fun, Bangun Karakter Pendidik Anak Usia Dini
Kuota 200 Orang, SDN Cingcin 1 Buka Penerimaan Siswa Baru, Pendaftaran Gratis Tanpa Pungutan
SPMB 2025: Disdik Jabar Pastikan Kesiapan Tes Terstandar Berbasis Online

Berita Terkait

Rabu, 16 Juli 2025 - 16:38

Wakil Bupati Hadiri Peresmian PAUD KB Karangkamulyan, Dukung Pendidikan Anak Usia Dini

Minggu, 13 Juli 2025 - 13:42

SPMB SMPN 1 Ciwidey 2025: 460 Siswa Diterima dari Kuota 484 Kursi

Jumat, 4 Juli 2025 - 13:03

BMPS Kabupaten Bandung Protes Kebijakan SPMB: Sekolah Swasta Terancam Mati

Jumat, 20 Juni 2025 - 21:17

Meriahkan Perpisahan, SMPN 1 Ciwidey Sajikan Ragam Budaya Lewat Gelar Karya P5

Minggu, 15 Juni 2025 - 20:02

Meluruskan Fakta : Edukasi Publik atas Status Organisasi PWI dan Klaim Kepemimpinan

Berita Terbaru

REGIONAL

Proyek Hotmix di RW 05 Desa Pangguh Diduga Bermasalah

Jumat, 3 Okt 2025 - 17:41