Masuk Zona Merah, SMA Negeri 1 Jayapura Berlakukan Prokes di Halaman Sekolah

- Pewarta

Senin, 19 Juli 2021

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Jayapura, Musa Msiren. (Foto: kabarpapua.co)

Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Jayapura, Musa Msiren. (Foto: kabarpapua.co)

JAYAPURA (Kontroversinews.com) – Memasuki tahun ajaran baru, Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 1 Jayapura, Kelurahan Kota Baru, Distrik Abepura, Kota Jayapura, Papua terus memberlakukan protokol kesehatan selama pandemi covid-19, di halaman sekolah.

Terlihat sejumlah tempat cuci tangan ada di area SMA Negeri 1 Jayapura hingga di depan kelas.
Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Jayapura, Musa Msiren mengatakan, protokol kesehatan sudah kami ikuti sesuai anjuran pemerintah, Senin (19/7/2021).

“Kami langsung akan meminta anak-anak bila berkunjung wajib gunakan masker, jika tidak akan kami berikan,” kata pria yang memiliki lima orang anak.
Selain itu, Musa menambahkan jadwal kunjungan juga dibuat agar orangtua dan murid tidak berkerumun.

“Anak-anak akan datang sesuai jadwal, begitu pun dengan orangtua. Apalagi kita sedang memasuki tahun ajaran baru, kami sangat membatasi,” jelasnya.

“Pokoknya harus jelas ya datangnya untuk apa, sehingga kami juga tau alasannya seperti apa,” tegasnya.Akan tetapi, dalam penerapan protokol kesehatan ini, sekolah mengalami kekurangan penyediaan masker.
“Banyak anak-anak kalau berkunjung suka lupa pakai masker, sehingga persediaan masker yang kami miliki juga telah menipis,” katanya sembari berharap ada bantuan dari pemerintah.

Selain itu, penyediaan air untuk cuci tangan semakin menipis di area sekolah.
“Kita ini air sangat kurang, sedangkan banyak tempat cuci tangan yang kami sediakan tapi tidak ada air. Untuk itu mungkin dari pihak terkait, dapat melihat kekurangan kami,” ujarnya.

Mengutip dari Tribunnews.com, ia menjelakan jika nantinya sekolah tatap muka berlangsung, agar dapat memberikan fasilitas yang layak bagi murid. Penyediaan bus sekolah juga diharapkan, dapat menjadi perhatian bagi pemerintah khususnya Dinas Perhubungan.***AS

Berita Terkait

Wakil Bupati Hadiri Peresmian PAUD KB Karangkamulyan, Dukung Pendidikan Anak Usia Dini
SPMB SMPN 1 Ciwidey 2025: 460 Siswa Diterima dari Kuota 484 Kursi
BMPS Kabupaten Bandung Protes Kebijakan SPMB: Sekolah Swasta Terancam Mati
Meriahkan Perpisahan, SMPN 1 Ciwidey Sajikan Ragam Budaya Lewat Gelar Karya P5
Meluruskan Fakta : Edukasi Publik atas Status Organisasi PWI dan Klaim Kepemimpinan
Ratusan Guru TK Antusias Ikuti Forest Fun, Bangun Karakter Pendidik Anak Usia Dini
Kuota 200 Orang, SDN Cingcin 1 Buka Penerimaan Siswa Baru, Pendaftaran Gratis Tanpa Pungutan
SPMB 2025: Disdik Jabar Pastikan Kesiapan Tes Terstandar Berbasis Online

Berita Terkait

Rabu, 16 Juli 2025 - 16:38

Wakil Bupati Hadiri Peresmian PAUD KB Karangkamulyan, Dukung Pendidikan Anak Usia Dini

Minggu, 13 Juli 2025 - 13:42

SPMB SMPN 1 Ciwidey 2025: 460 Siswa Diterima dari Kuota 484 Kursi

Jumat, 4 Juli 2025 - 13:03

BMPS Kabupaten Bandung Protes Kebijakan SPMB: Sekolah Swasta Terancam Mati

Jumat, 20 Juni 2025 - 21:17

Meriahkan Perpisahan, SMPN 1 Ciwidey Sajikan Ragam Budaya Lewat Gelar Karya P5

Minggu, 15 Juni 2025 - 20:02

Meluruskan Fakta : Edukasi Publik atas Status Organisasi PWI dan Klaim Kepemimpinan

Berita Terbaru

REGIONAL

Proyek Hotmix di RW 05 Desa Pangguh Diduga Bermasalah

Jumat, 3 Okt 2025 - 17:41