Pemohon Adminduk Melonjak Saat Pandemi, Pelayanan Secara Tatap Muka di Tutup Mulai 6 Hingga 20 Juli 2021

- Pewarta

Selasa, 6 Juli 2021

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Disdukcapil Kabupaten Bandung, H. Asep Hendia saat menunjukan pengumuman penutupan pelayanan administrasi kependudukan Disdukcapil Kabupaten Bandung secara tatap muka langsung, mulai 6 Hingga 20 Juli 2021, photo Lee|| Kontroversinews.com

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Disdukcapil Kabupaten Bandung, H. Asep Hendia saat menunjukan pengumuman penutupan pelayanan administrasi kependudukan Disdukcapil Kabupaten Bandung secara tatap muka langsung, mulai 6 Hingga 20 Juli 2021, photo Lee|| Kontroversinews.com

SOREANG (Kontroversinews.com) – Selama pandemi Covid 19, permohonan pelayanan administrasi kependudukan di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kabupaten Bandung mengalami peningkatan.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Disdukcapil Kabupaten Bandung, H. Asep Hendia mengatakan kondisi pandemi Covid 19 justru meningkatkan jumlah permohonan pembuatan dokumen kependudukan. Kata Asep, awalnya banyak masyarakat yang menganggap dokumen kependudukan seperti KTP itu tidak penting.

“Kan pada saat pandemi Covid 19 ada bantuan, yang diberikan dengan melihat data administrasi. Makanya, banyak kesini (untuk mengurus dokumen kependudukan),” ujar Asep saat di temuai di ruang kerjanya, Soreang, Selasa (6/7/2021).

Dari jumlah penduduk Kabupaten Bandung sebanyak 3,6 juta jiwa, pihaknya menargetkan 2,46 juta jiwa wajib KTP. Asep mengungkapkan target wajib KTP yang sudah tercapai yaitu sebesar 99,032 persen.

“Jadi yang belum punya KTP hanya 0,7 persen saja. Alasannya mungkin ada yang pindah atau sakit dan tidak dilaporkan oleh pengurus seperti desa. Padahal, ketika ada contoh ODGJ yang sedang sakit dan membutuhkan administrasi kependudukan, maka sampaikan ke pihak desa setempat, nanti kami akan datang,” tutur Asep.

Sebelum ada pandemi Covid 19, ungkap Asep, setiap harinya itu ada 200 sampai 300 lebih permohonan pelayanan administrasi kependudukan. Namun, karena kondisi saat ini tengah ada pandemi Covid 19, maka pelayanan administrasi kependudukan Disdukcapil Kabupaten Bandung secara tatap muka langsung ditutup, dari mulai tanggal 6 sampai 20 Juli 2021. Alasannya adalah karena Disdukcapil Kabupaten Bandung menerapkan WFH 50 persen dan WFO 25 persen.

Berita Terkait

LPKN Soroti Dugaan Ketidaksesuaian Pelaksanaan Revitalisasi PKBM Atta Awun
SMSI Gelar Jumat Berkah, Bagikan 50 Paket Lebih Nasi Padang Ke Dhuafa, Ojeg dan Penjaga Perlintasan Rel Kereta Api
Proyek Hotmix di RW 05 Desa Pangguh Diduga Bermasalah
Dadang Supriatna Tuai Pujian, Program MBG Bandung Dianggap Sukses
Dugaan Monopoli Revitalisasi di SMAN 1 Asjap, Kepala Sekolah Bungkam Saat Diminta Klarifikasi
KARNAVAL BUDAYA HARUS SESUAI INSTRUKSI KEMENDAGRI
Lurah Panjunan dan BNI Kota Cirebon Bekerja Sama Melaksanakan Giat Pembuatan Kartu ATM Multi fungsi
PT. BRI Menjadi Kewaspadaan Bagi Nasabah

Berita Terkait

Sabtu, 4 Oktober 2025 - 15:04

LPKN Soroti Dugaan Ketidaksesuaian Pelaksanaan Revitalisasi PKBM Atta Awun

Jumat, 3 Oktober 2025 - 17:45

SMSI Gelar Jumat Berkah, Bagikan 50 Paket Lebih Nasi Padang Ke Dhuafa, Ojeg dan Penjaga Perlintasan Rel Kereta Api

Jumat, 3 Oktober 2025 - 17:41

Proyek Hotmix di RW 05 Desa Pangguh Diduga Bermasalah

Jumat, 3 Oktober 2025 - 15:21

Dadang Supriatna Tuai Pujian, Program MBG Bandung Dianggap Sukses

Jumat, 3 Oktober 2025 - 13:45

Dugaan Monopoli Revitalisasi di SMAN 1 Asjap, Kepala Sekolah Bungkam Saat Diminta Klarifikasi

Berita Terbaru

REGIONAL

Proyek Hotmix di RW 05 Desa Pangguh Diduga Bermasalah

Jumat, 3 Okt 2025 - 17:41