7 Warga Kuansing ini Lumpuh Akibat Kekurangan Gizi, Ini Respon Pemerintah

- Pewarta

Sabtu, 3 Maret 2018

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kuantan Singingi | Kontroversinews.- Sebanyak tujuh warga Kabupaten Kuantan Singingi, Provinsi Riau mengalami kelumpuhan akibat gizi buruk, dan membuat pihak pemerintah setempat langsung cepat tanggap dan mengantisipasi sebelum berdampak lebih patal.

“Warga ini perlu dibantu untuk mendapatkan perawatan medis,” kata Camat Kuantan Tengah, HM Refendi Zukman, AP di Teluk Kuantan, Jumat.

Camat mengatakan, Jajaran Pemerintahan Kuantan Singingi mendapatkan laporan bahwa ada sejumlah warga yang mengalami kelumpuhan akibat kekurangan gizi, mendengat hal tersebut tim langsung meninjau lokasi untuk mendata dan memberikan pertolongan medis.

Mereka adalah anak-anak yang masih di bawah umur, namun ada juga yang berusia 35 tahun, tim sudah mulai memberikan bantuan medis khususnya dari Dinas Sosial Kuansing, jika terlambat diberikan bantuan khawatir berdampak lebih parah.

” Pemkab Kuansing sangat peduli dan bergerak cepat,” sebutnya.

Menurutnya, hasil pendataan ketujuh warga Jake tersebut adalah Maryatul Kaptiah (11), anak pasangan Markimin dan Suhai ini, warga pindahan dari Desa Klayang Inhu. Sebelum menderita lumpuh, dalam riwayat kesehatannya disebutkan proses imunisasi bocah ini tidak lengkap.

Selanjutnya adalah Winda Febrian (15) anak pasangan Darlius dan Warni. Ia pernah mengalami demam kejang ketika umur 2 tahun, Candra (35) anak pasangan Asitin dan Kasian, sebelum lumpuh, ia pernah mengalami demam kejang ketika umur 13 tahun, dan juga tidak sadarkan diri selama 44 hari.

” Warga lainnya adalah Ralpan (10) anak pasangan Dodi dan Sikar,” terangnya.

Saat lahir, pernah divakum, namun upaya itu tidak membuahkan hasil sehingga proses kelahirannya dilakukan dengan operasi Caesar dan Ulfa Suryani (5), anak pasangan Artika dan Iyem sempat masuk inkubator begitu lahir dan pernah mengalami kejang-kejang.

Alfito (7), anak keluarga Nurhayati, saat baru berusia tiga hari, ia pernah dioperasi tumor pada bagian kaki dan setelah dioperasi mengalami kejang kejang, terakhir adalah Desi (23) anak pasangan Mufri dan Herlina yang mengalami cacat sejak lahir.

Camat Kuantan Tengah Refendi juga menyampaikan, saat ini ketujuh warganya itu sedang dirawat di Klinik Kuantan Medika Teluk Kuantan dan menurut dokter yang merawat dikarenakan kekurangan gizi sejak lahir, bukan gizi buruk.

Sumber: antara

Berita Terkait

Ketum GMOCT Kecam Video TikTok Menghina Profesi Wartawan Potensi Jatuhkan Marwah Jurnalis Indonesia
Menhut Tegaskan Komitmen Pemerintah dalam Pengelolaan Hutan Lestari
Gubernur Sumut Ingin Perluas Kerja sama dengan Guangdong RRT
Kemdagri Dorong Pemda Tanam Komoditas Strategis Kendalikan Inflasi
Gubernur NTB Beri Atensi Harga Padi dan Jagung sesuai HPP
Gerakan Wisata Bersih jadikan Labuan Bajo destinasi berkualitas
SIM Keliling Jumat ini masih tersedia di mal hingga kampus 
BTNK Mencatat 14.949 Kunjungan Selama Libur Lebaran 2025

Berita Terkait

Senin, 28 April 2025 - 08:02

Ketum GMOCT Kecam Video TikTok Menghina Profesi Wartawan Potensi Jatuhkan Marwah Jurnalis Indonesia

Jumat, 18 April 2025 - 15:55

Menhut Tegaskan Komitmen Pemerintah dalam Pengelolaan Hutan Lestari

Selasa, 15 April 2025 - 09:36

Gubernur Sumut Ingin Perluas Kerja sama dengan Guangdong RRT

Selasa, 15 April 2025 - 09:35

Kemdagri Dorong Pemda Tanam Komoditas Strategis Kendalikan Inflasi

Senin, 14 April 2025 - 10:48

Gubernur NTB Beri Atensi Harga Padi dan Jagung sesuai HPP

Berita Terbaru