55 Anggota DPRD Kabupaten Bandung Menjalani Rapid Test

oleh
Ketua Komisi D., H. Maulana Fahmi saat melakukan Rapid tes di Ruang Rapat Paripurna DPRD Kabupaten Bandung, Soreang, Selasa (16 /6 / 2020). 

SOREANG | Kontroversinews – Sebanyak 55 anggota DPRD Kabupaten Bandung menjalani rapid test. Rapid test yang dilakukan oleh Dinkes Kabupaten Bandung ini dilakukan di Ruang Rapat Paripurna DPRD Kabupaten Bandung, Soreang, Selasa ( 16 /6 ).

Rapid test tak hanya dilakukan oleh anggota DPRD saja, karyawan dan staf DPRD Kabupaten Bandung juga tak luput dari tes pelacakan Covid-19.

Wakil Ketua DPRD Kabupaten Bandung, H.  Yayat Hidayat menuturkan, agends reses DPRD Kabupaten Bandung akan mulai dilaksanakan pada minggu ke empat bulan ini.

“Jadi sebelum turun ke mendengar aspirasi masyarakat, kami harus memastikan diri sehat dulu. Makanya kami lakukan rapid test,” kata Yayat di ruang kerjanya.

Menurut Yayat, selain memastikan kesehatan para anggota dewan, salah satu agenda reses juga akan memberi pengetahuan mengenai seputar Covid-19. Termasuk pelaksanaan rapid test.

“Jangan sampai ngomong rapid test kalau kita sendiri belum melakukannya. Jadi dengan rapid test ini, nanti kami akan memberikan gambaran umum soal rapid test dan Covid-19. Berikut pencegahannya,” kata dia.

Yayat menambahkan, pelaksanaan reses juga akan menerapkan protokol kesehatan. Masyarakat yang hadir dalam reses juga akan dibatasi hanya 50 orang.

Selain itu, pelaksanaan reses juga akan dilakukan di ruangan yang luas atau di luar ruangan. Hal ini untuk mengantisipasi adanya penyebaran Covid-19.

“Konsepnya nanti seperti ngawangkong. Serap aspirasi tetap menjadi agenda utama. Kami juga akan melaksanakan reses dengan menggandeng beberspa instansi. Juga membaca APD untuk masyarakat,” kata dia.

Yayat mengaku jika pelaksanaan reses memang baru akan dilakukan pertama kali di tahun ini. Penyerapan aspirasi masyarakat sempat terkendala akibat adanya pandemi dan penerapan PSBB beberapa waktu lalu.

“Iya, memang baru pertama ini reses akan dilakukan. Kemarin terkendala Covid dan PSBB,” kata dia.
Dikatakan Yayat, Pemkab Bandung sudah gencar melakukan berbagai upaya penanganan Covid-19. Hasilnya, kata dia, cukup memuaskan. Sebab, Kabupaten Bandung kini sudah masuk dalam zona biru yang sebelumnya masuk zona kuning.

“Dengan zona biru, Kabupaten Bandung sudah bisa menerapkan adaptasi kebiasaan baru. Ini cukup membanggakan. Yang paling penting, jangan terlena. Jangan euforia. Harus waspada,” kata dia.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung, Drg. Grace Mediana menuturkan rapid test yang dilakukan untuk seluruh anggota dan karyawan DPRD Kabupaten Bandung bertujuan untuk melengkapi persyaratan administrasi melaksanakan reses.

“Apa yang diminta DPRD juga cukup positif. Hal ini membantu kami untuk melakukan screening awal mencari seseorang yang terindikasi Covid-19,” kata dia.

Grace menuturkan, hasil rapid test para anggota dan karyawan DPRD Kabupaten Bandung menunjukkan hasil negatif. Meski begitu, ia tetap menyarankan untuk tetap menerapkan protokol kesehatan.

“Seandainya hasilnya reaktif, itu bukan berarti positif. Hasil positif akan diketahui jika dilakukan swab test,” kata dia.

Penyebab hasil rapid test reaktif, kata dia, karena ada beberapa faktor. Salah satunya adanya peningkatan imunitas akibat menderita batuk dan pilek.

“Jadi kalaupun hasil reaktif belum tentu positif. Makanya untuk hasil sebenarnya harus dilanjut dengan swab test,” katanya. (Lily Setiadarma)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *