Pembukaan Lahan Untuk Proyek Panas Bumi Patuha 2, Diklaim Tak Akan Merusak Ekosistem Hutan

oleh
Direktur Utama PT Geo Dipa Energi (Persero) Riki Firmandha Ibrahim saat memberikan sambutan pada acara paparan publik pengelolaan lingkungan dalam pembukaan lahan IPPKH Patuha unit 2 PT. Geodipa di Patuha Resort KM.8 Ciwidey, Kamis (4/11). Photo Lee.

KAB. BANDUNG Kontroversinews.com – Pengembangan proyek panas bumi di wilayah Kabupaten Bandung membutuhkan penambahan lahan. Demi mendukung proyek nasional tersebut, akan dilakukan pembukaan lahan di Gunung Patuha hingga seluas 2,82 hektar. Geo Dipa Energi Persero, selaku perusahaan yang mengembangkan proyek panas bumi di Patuha, mengklaim proses pembukaan lahan itu dilakukan dengan memperhatikan lingkungan.

General Manager Proyek Pengembangan Panas Bumi Patuha 2 Geo Dipa Energi Persero, Supriadinata Marza mengatakan dalam rangka pengembangan proyek panas bumi khususnya Patuha 2, diperlukan penambahan lahan. Oleh karena itu, pihaknya mengajukan Ijin Pinjam Pakai Kawasan Hutan (IPPKH) yang dimiliki oleh Perhutani.

“Pengeboran yang akan kami lakukan tentu akan berdampak kepada pembukaan lahan. Kami yakin, bahwasanya skenario untuk pembukaan lahan itu memperhatikan keberlangsungan mulai dari ekosistem, flora dan fauna. Jadi, akan tetap menjaga keutuhan lahan,” ujar Marza saat diwawancara usai acara paparan publik pengelolaan lingkungan dalam pembukaan lahan IPPKH Patuha unit 2 PT. Geodipa di Patuha Resort KM.8 Ciwidey, Kamis (4/11).

“Pembukaan lahan ini  mulai dari penebangan kayu, kemudian cut and fill yang kami gunakan untuk lahan pengeboran Patuha unit 2,” sambungnya.

Karena telah menggunakan lahan hutan, maka Geo Dipa Energi Persero wajib memberikan lahan kompensasi dua kali lipat dari luas lahan yang dipakai.

“Kami akan melakukan pembebasan lahan sebagai lahan kompensasinya sekitar 5,64 hektar, itu di kawasan Desa Sugihmukti Kabupaten Bandung,” ungkap Marza.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *