Bupati Klaten Lebih Senang Jika PPKM Darurat Diperpanjang

- Pewarta

Senin, 19 Juli 2021

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Bupati Klaten Sri Mulyani /Instagram

Bupati Klaten Sri Mulyani /Instagram

KLATEN (Kontroversinews.com) – Bupati Klaten Sri Mulyani mengaku lebih senang jika kebijakan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Darurat Jawa-Bali diperpanjang.

Hal ini diungkapkanan Sri Mulyani pada wartawan di Pemkab Klaten, Senin (19/7/2021).  Mulyani berharap perpanjangan PPKM Darurat bisa mengacu pada hasil evaluasi. Sehingga diharapkan masa perpanjangan PPKM Darurat yang terbaru bisa lebih optimal.”Seluruh komponen ini kalau diperpanjang kebijakan pemerintah pusat bisa memaksimalkan lagi evaluasi yang kemarin dilakukan,” sambung Mulyani.

Pihaknya pun menunggu keputusan resmi dari pemerintah pusat soal rencana perpanjangan PPKM Darurat. Pemkab Klaten, kata Mulyani, siap mengimplemantasikan arahan pemerintah pusat.

Mulyani menambahkan kasus Corona di Klaten saat PPKM Darurat menurun. Meski begitu, dia masih mencatat tingginya mobilitas masyarakat yang berada di zona merah.

“Pada evaluasi PPKM Darurat tahap pertama dengan Menko disampaikan Klaten dalam grafik urutan nomor dua penurunan mobilitas. Angka mobilitas terbaik nomor dua, dan zonanya masih merah,” jelas mulyani dilansir dari Detikcom.

Mulyani pun berharap Klaten akan masuk ke zona kuning. Di sisi lain, kata Mulyani, upaya mengurangi kasus Corona bakal berdampak di sektor usaha.

Terpisah, Koordinator Penanganan Kesehatan Satgas Percepatan Pengendalian COVID-19 Kabupaten Klaten dokter Cahyono Widodo menyampaikan per hari ini terdapat 424 kasus Corona di Klaten yang dinyatakan sembuh. Sementara itu ada penambahan kasus baru COVID sebanyak 460 dan 46 pasien meninggal dunia.

“Hari ini kasus aktif terkonfirmasi bertambah 460 kasus yang terdiri dari rapid antigen 386 kasus dan PCR 74 kasus, ada 424 pasien dinyatakan sembuh dan 46 pasien meninggal dunia. Jumlah kumulatif menjadi 24.624 kasus, dari jumlah tersebut 4.889 menjalani perawatan/isolasi mandiri, 18.176 sembuh dan 1.559 meninggal dunia.,” terang Cahyono pada wartawan.***AS

Berita Terkait

Wali Kota Dorong TP PKK Hadirkan Inovasi dan Manfaat Nyata untuk Warga
Wali Kota Tegaskan Dukungan pada Revitalisasi dan Digitalisasi Pendidikan 2026
Sinergi Antardaerah, Pemkot Cirebon Dorong Efisiensi Distribusi Melalui Program Gapura Pangan
Pemkot Cirebon Ajak Masyarakat Wujudkan Kesehatan Dimulai dari Diri Sendiri
Kinerja Kaban BPKAD Kuningan Dipertanyakan…….????
DPK APKLINDO Kota Cirebon 2025–2030 Resmi Dilantik, Wakil Wali Kota: Layanan Kebersihan Cerminan Wajah Kota
Pemkot Cirebon Dukung Perlindungan Hukum bagi Guru melalui Pendekatan Restorative Justice
Tebar 20 Ribu Benih Nila Melalui BUMDes Mina Macak Nawasena, Kuwu Desa Bandengan Perkuat Ketahanan Pangan.

Berita Terkait

Minggu, 16 November 2025 - 11:27

Wali Kota Dorong TP PKK Hadirkan Inovasi dan Manfaat Nyata untuk Warga

Minggu, 16 November 2025 - 11:26

Wali Kota Tegaskan Dukungan pada Revitalisasi dan Digitalisasi Pendidikan 2026

Rabu, 12 November 2025 - 18:23

Pemkot Cirebon Ajak Masyarakat Wujudkan Kesehatan Dimulai dari Diri Sendiri

Rabu, 12 November 2025 - 12:36

Kinerja Kaban BPKAD Kuningan Dipertanyakan…….????

Selasa, 11 November 2025 - 18:50

DPK APKLINDO Kota Cirebon 2025–2030 Resmi Dilantik, Wakil Wali Kota: Layanan Kebersihan Cerminan Wajah Kota

Berita Terbaru