Kab. Bandung | Kontroversinews – Warga Kampung Karikil Desa Langonsari Kecamatan Pameungpeuk Kabupaten Bandung, prihatin dengan kondisi Tempat Pemakaman Umum (TPU) di kampung mereka yang sebagian lahan bagian depannya tertutup oleh tumpukan sampah yang menggunung hingga memakan sebagian jalan gang menuju komplek pemakaman.
Berdasarkan pantauan dilapangan Rabu (21/2), tumpukan sampah rumah tangga yang sehari hari dibuang warga sekitar ke tempat itu terlihat berserakan, kumuh menyebarkan bau tak sedap. Padahal, keberadaan tempat sampah itu tepat di tepi jalan desa Langonsari yang terbilang ramai, karena menuju kawasan padat penduduk. Tumpukan sampah di Tempat Pembuangan Sampah (TPS) itu memang tak pernah diangkut oleh Petugas Kebersihan Kabupaten Bandung. Karena memang sampah yang dibuang ke tempat itu hanya dibakar oleh warga setempat. Tumpukan sampah menyebar kemana mana, hingga menutup sebagian jalan gang menuju makam.
“Wah tempat sampah disana itu sudah lama sekali. Dan disana sebagian lahannya difungsikan sebagai TPS. Sebenarnya di kampung ini ada dua TPS kalau yang satunya lagi memang ada pengelolanya, dan sampah organiknya diolah menjadi pupuk kompos. Tapi kalau yang di makam mah emang enggak diolah jadi kompos,”kata Dadang salah seorang warga RT 1RW 1 Desa Langonsari, Kamis (22/2/18).
Sebenarnya, kata Dadang, keberadaan TPS tersebut membuat warga sekitar risih. Namun apa daya, mereka tak memiliki tempat pembuangan sampah lain yang memadai. Sehingga, meskipun menutupi jalan gang menuju makam dan terlihat kumuh dan bau mereka tetap menggunakan TPS di depan komplek pemakaman tersebut.
“Kalau ada yang meninggal juga memang bikin risih. Para pengantar jenajah harus menginjak nginjak sampah dan menutup hidung karena jijik. Tapi yah mau bagaimana lagi kondisinya seperti ini,”ujarnya.
Hal senada dikatakan oleh Asep Rizal warga Desa Langonsari lainnya, menurutnya selama ini keberadaan TPS di komplek pemakaman itu telah bertahun tahun. Sebenarnya warga juga merasa jengah, namun apa daya karena tak memiliki tempat lain sehinga warga tetap membuang sampah ke tempat itu. Andai saja pemerintah desa atau Pemerintah Kabupaten Bandung menyediakan lahan khusus untuk TPS serta pengelolaannya dilakukan secara benar tentu kondisi makam tempat almarhum bapaknya di makamkan itu tak akan kumuh dan menjijikan.
“Yah kalau ada tempat lain mah, lebih baik dipindahkan saja TPSnya. Meskipun itu hanya komplek pemakaman rasanya enggak pantas kalau di depannya banyak tumpukan sampah sampai menutup jalan gang menuju makam. Seandainya dari dulu pemerintah peduli dan punya keinginan untuk membenahi dan cari solusi pasti enggak akan seperti ini,”ujarnya. (Lily Setiadarma)