Wanita Ini Rela Jual Ginjal untuk Bangun Jembatan di Desanya

- Pewarta

Selasa, 10 Mei 2022

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

 (foto: dok media sosial Alin)

(foto: dok media sosial Alin)

MANADO Kontroversinews.com – Alin Pangalima mendadak viral di sosial media, pasalnya gadis asal Desa Goyo, Kecamatan Bolangitang Barat, Kabupaten Bolaang Mongondow Utara (Bolmut), Sulawesi Utara itu nekat ingin menjuak ginjalnya untuk pembangunan jembatan di desanya.

“Soalnya dana daerah katanya ndak cukup untuk membiayai pembangunan jembatan yang sudah 16 tahun mangkrak. Mungkin “ginjal” saya bisa sedikit membantu,” tulisnya di akun sosial medianya, Selasa (10/5/2022).

Dalam publikasi lain di tanah akun media sosialnya, Alin menulis alasan mengapa ia berjuang untuk pembangunan Jembatan Goyo

“Pertama, ketika ada banjir dan sungai meluap, akses koneksi antara ollot dan goyo akan sangat ekstrem. Bayangkan jika ada orang yang memiliki nasib buruk

Kedua, biaya yang harus dikeluarkan untuk menyeberangi sungai melalui rakit. Saat sungai normal, harganya Rp. 3 ribu sekali. Bayangkan komunitas berapa kali sebulan di tempat ini.

Selain itu, orang -orang Bolangititang dan sekitarnya juga berkebun melalui sungai, jadi kita dapat memastikan biaya yang dihabiskan Rp6 ribu per hari, bahwa jika mereka pergi secara rutin ke kebun dan menambah satu bulan untuk biaya yang cukup untuk biaya yang cukup untuk cukup Beli nasi untuk dimakan seminggu. Itu hanya menambahkan totalnya.

“Belum lagi bahwa jika sungai membanjiri dan meluap air sebagai janji pemerintah daerah, biayanya akan berlipat ganda, Rp. 10.000 setelah disetujui, dengan risiko yang cukup tinggi. Bayangkan jika musim hujan datang, berapa biayanya. Sementara itu. Sementara Ini adalah masuk rata -rata komunitas (karena kami merasa Sandiri), “katanya

Ketiga, mengingat jabatan jembatan “Tatone” (dibatasi) selama sekitar 16 tahun, bahkan sebelum Bolmut menjadi wilayah otonom baru di Sulawesi utara. Sangat disayangkan jika pemerintah terus menunjukkan kegagalan di masyarakat, dengan dalih “nanti, nanti, nanti, kemudian,

Keempat, jumlah kecelakaan saat melewati sungai saat hujan atau tidak membuatnya layak untuk berjuang untuk jembatan.

“Saya pun menyaksikan sendiri betapa kejadian kecelakaan itu terjadi di depan mata. Mungkin bisa ditanyakan kepada yang bertugas menyeberangkan kendaraan, berapa korban yang sudah “tabulengkar” (terbalik), di situ,” ujarnya.

Berita Terkait

Kapolda Sumut Bersama Bupati dan Wakil Bupati Samosir Panen Jagung Program Ketahanan Pangan Nasional
Kota Cirebon Dipilih UNHAN RI untuk KKDN, Sekda Tegaskan Pentingnya Peran Daerah dalam Ketahanan Bangsa
Ribuan Warga Meriahkan Brebes Soekarno Run 2025
Apel Pagi, Wakapolres Brebes Sidak Anggota Dengan Laksanakan Gaktibplin
Presiden Serahkan Sapi Kurban ke Brebes
Pemkab Brebes Serahkan 18 Hewan Kurban
Polres Cirebon Kota Gelar Penyembelihan Hewan Kurban, Wujud Kepedulian Sosial dan Iman
Kapolri Serahkan Hewan Qurban untuk Warga Pesisir Cirebon Kota, Wujud Kepedulian Polri di Hari Raya Idul Adha

Berita Terkait

Senin, 23 Juni 2025 - 16:18

Kapolda Sumut Bersama Bupati dan Wakil Bupati Samosir Panen Jagung Program Ketahanan Pangan Nasional

Rabu, 18 Juni 2025 - 11:21

Kota Cirebon Dipilih UNHAN RI untuk KKDN, Sekda Tegaskan Pentingnya Peran Daerah dalam Ketahanan Bangsa

Rabu, 18 Juni 2025 - 11:19

Ribuan Warga Meriahkan Brebes Soekarno Run 2025

Rabu, 11 Juni 2025 - 10:37

Apel Pagi, Wakapolres Brebes Sidak Anggota Dengan Laksanakan Gaktibplin

Minggu, 8 Juni 2025 - 11:57

Presiden Serahkan Sapi Kurban ke Brebes

Berita Terbaru