Mengutip Heathline, studi pada 2017 pada orang dewasa muda menunjukkan, jalan kaki lebih efektif menurunkan gejala kecemasan saat dikombinasikan dengan meditasi.
2. Lebih fokus
Pekerjaan menuntut setiap orang untuk senantiasa fokus. Dengan walking meditation, Anda jadi bisa lebih fokus sehingga performa kerja menjadi lebih baik.
Umumnya, orang beranggapan bahwa pikiran harus bersih saat meditasi. Padahal, faktanya meditasi mengajak seseorang untuk fokus pada satu hal, seperti napas. Saat walking meditation, Anda diajak fokus pada gerakan dan langkah kaki.
3. Mengatur emosi
Dengan latihan kesadaran lewat walking meditation, Anda akan lebih bisa mengontrol emosi. Di sini Anda akan lebih fokus pada emosi positif daripada emosi negatif.
4. Meningkatkan sirkulasi darah
Walking meditation sangat baik dilakukan pada orang yang terlalu banyak duduk. Dengan berjalan, sirkulasi darah jadi lebih lancar, khususnya di area kaki.
Selain itu, walking meditation juga mampu meningkatkan energi dan menghilangkan loyo akibat aktivitas sedentary.
5. Meningkatkan kualitas tidur
Jalan kaki termasuk olahraga ringan dan menyehatkan. Riset pada 2019 menunjukkan, olahraga secara moderat yang dilakukan secara teratur akan meningkatkan kualitas tidur.
Jalan kaki juga membantu meningkatkan fleksibilitas dan mengurangi ketegangan pada otot.
Praktik walking meditation bisa menyesuaikan kebutuhan dan kondisi. Ini akan berbeda dengan jalan-jalan sore di kompleks rumah atau jalan cepat untuk kesehatan jantung. Justru, walking meditation memerlukan fokus, langkah perlahan, dan area yang tidak begitu luas. Berikut langkahnya.
1. Temukan lokasi yang sepi
Anda disarankan melakukan walking meditation di area yang sepi, baik di dalam atau luar ruangan. Upayakan agar area tersebut menampung 10-15 langkah kaki. Tempat yang sepi akan membantu lebih fokus dan bebas dari distraksi.
2. Rileks
Anda perlu rileks sembari memperhatikan postur seperti tubuh tegap tapi punggung tidak kaku, pundak rileks, beban terbagi di kedua kaki. Selain itu, tangan bisa dikaitkan di belakang, depan, atau biarkan di kedua sisi tubuh. Anda juga disarankan bernapas biasa lewat diafragma.
3. Sadari sensasi
Rasakan kaki menyentuh permukaan, sadari suara atau cuaca sekitar, sadari pula reaksi tubuh. Mulai latihan napas, fokus pada aliran udara di hidung hingga tenggorokan.
4. Mulai langkah
Tanpa menggoyangkan fokus, mulai lah langkah Anda perlahan. Rasakan saat kaki menyentuh permukaan. Berjalan seperti kaki Anda ‘mencium bumi’, sadari berat yang perlahan berpindah ke kaki kanan lalu kiri.
5. Kembali fokus
Sulit rasanya untuk membuat pikiran tidak berkelanan dan fokus di satu tempat. Jika itu terjadi, kembalikan fokus dengan menyadari kaki yang menyentuh tanah, mendengar suara sekitar, atau merasakan aliran udara melalui hidung.
6. Ambil napas panjang setelah 15 langkah
Nikmati langkah kaki beriringan dengan pernapasan dan merasakan diafragma yang naik dan turun.
Setelah 15 langkah berhasil dilalui, berhenti sebentar, ambil napas panjang, dan embuskan. Setelah itu, kembali lakukan 15 langkah berikutnya. Lakukan selama setidaknya 5-10 menit.(Sumber: Liputan6.com)