Tiga Nomor untuk Satu Atlet

- Pewarta

Kamis, 8 Februari 2018

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Bandung | Kontroversinews.-Rapat Kerja Daerah (Rakerda) NPCI Jabar akhirnya memutuskan satu peraturan yang cukup krusial, yakni seorang atlet pun tidak boleh bertanding lebih dari tiga nomor pertandingan. Selain itu juga si atlet tidak boleh mengikuti pertandingan di lebih dari satu cabang olahraga‎ (Cabor) di pentas Pekan Paralimpik Daerah (Peparda) Jawa Barat V tahun 2018. Untuk diketahui, Peparda Jabar V tahun 2018 rencananya akan mempertandingkan lebih dari 600 nomor pertandingan.

“Akhirnya kami memang harus memperketat aturan pertandingan tapi ini bukan untuk membatasi, tetapi untuk menciptakan prestasi dan atlet lebih profesional di nomor khusus cabor yang digeluti. Selain itu, untuk merangsang munculnya atlet-atlet baru potensial. Jadi selain harus fokus di satu cabor, atlet pun tidak bisa seenaknya mengikuti lebih dari tiga nomor,” kata Sekretaris Umum NPCI Jabar Supriatna Gumilar di sela Rapat Kerja Daerah (Rakerda) NPCI Jabar, di Hotel Hemangini, Jalan Setiabudi Kota Bandung, Rabu (7/2/2018).

Supriatna menuturkan, ketentuan yang ditetapkan pada Rakerda NPCI Jabar tersebut mengacu pada ketentuan olahraga disabilitas yang dikeluarkan NPCI Pusat serta Internasional Paralympic Commite (IPC). Bahkan untuk bisa berlaga di ajang olimpiade khusus disabilitas, IPC pun membatasi dengan ranking.

“Contoh misalnya untuk cabor tenis meja, atlet yang bisa tampil itu harus bisa menempati posisi 10 besar dunia. Termasuk di bulutangkis, kalau tidak masuk dalam jajaran 15 besar dunia maka tidak bisa ikut. Jadi tidak bisa seenaknya dan mengacu pada prestasi. Dengan pembatasan ini, kita berharap kualitas dan kuantitas atlet meningkat. Selain tentu saja Peparda akan lebih berkualitas lagi,” ujar Supriatna.

Menurutnya, kuota atlet dari setiap daerah yang akan tampil pada Peparda V tahun 2018 di Kabupaten Bogor pun dipastikan akan bertambah. Pasalnya, setiap daerah dipastikan akan mencari atlet disabilitas lain untuk mengisi kekosongan atlet mereka di beberapa nomor tertentu dan cabor.

“Kalau sebelumnya kan tidak ada aturan terkait pembatasan nomor dan cabor. Selama atlet tersebut mampu, diperbolehkan. Bahkan ada atlet yang ikut di beberapa cabor dan mengikuti lebih dari lima nomor pertandingan. Mungkin hal itu yang membuat pertandingan Peparda seperti asal jadi. Tentu kami tak ingin hal tersebut terulang kembali di gelaran Peparda tahun ini,” ujar Supriatna. (Deden .GP)

Berita Terkait

Pelatih Timnas Indonesia Kluivert Berterima kasih kepada Erick Thohir
Norwegia Menang Besar, Wales Hajar Kazakhstan
Lakukan Selebrasi ‘Siu’, Gol Hojlund Bawa Denmark tekuk Portugal 1-0
Alex Marquez Tatap MotoGP Amerika Setelah Dua Kali Runner-up
Periode Paling Pahit Manchester City era Guardiola
Alvarez hadapi Scull untuk Rebut Gelar Menengah Super IBF pada 3 Mei
Nyaris Raih Poin, Mario Aji terjatuh di Moto2 Argentina
Dean James-Mees Hilgers Berlaga di Belanda Sebelum Gabung Timnas

Berita Terkait

Rabu, 26 Maret 2025 - 08:26

Pelatih Timnas Indonesia Kluivert Berterima kasih kepada Erick Thohir

Minggu, 23 Maret 2025 - 07:14

Norwegia Menang Besar, Wales Hajar Kazakhstan

Jumat, 21 Maret 2025 - 11:16

Lakukan Selebrasi ‘Siu’, Gol Hojlund Bawa Denmark tekuk Portugal 1-0

Rabu, 19 Maret 2025 - 05:26

Alex Marquez Tatap MotoGP Amerika Setelah Dua Kali Runner-up

Selasa, 18 Maret 2025 - 11:31

Periode Paling Pahit Manchester City era Guardiola

Berita Terbaru

EKONOMI

Saatnya Dorong Kopi Bengkulu Jadi Primadona

Senin, 31 Mar 2025 - 13:37