Mendapati, dari awal wacana hingga terlihat keseriusan pihak pemdes untuk melakukan revitalisasi pasar junjang.”tidak satupun keputusan yang berpihak kepada para pedagang pasar yang terhimpun dihimppas, baik saat pemilihan pengembang (perusahaan pelaksana revitalisasi pembangunan pasar junjang), pembentukan panitia pembangunan, maupun perihal masalah harga kios, los, juga lapak, ujar soeharto kepala himpunan pedagang pasar (himppas) junjang yang diamini oleh pengurus himppas yang lainnya.
Soeharto menambahkan, “permasalahan revitalisasi pasar junjang yang terkesan tidak berpihak kepada kami para pedagang.sudah kami serahkan kepada teman-teman kami projo (pro jokowi) cirebon, lsm cib, dan teman-teman dari lembaga lain yang belum sempat kami beri kepercayaan untuk membantu setiap permasalahan yang kami alami.kami mohon maaf, bukannya kami tidak respon.tapi kami ingin masalah yang kami alami dan perlu bantuan tersebut tidak banyak merepotkan teman-teman lembaga lain, biarlah projo dan lsm cib saja dulu”,pungkasnya.
Atas penuturan ketua himppas soeharto, wartawan media ini menghubungi ketua projo cirebon dan ketua pac lsm cib arjawinangun lewat pesan singkat chatt whatsapp dan didapati pengakuan dari keduanya berujar mirip bahwa “saat belum terjadi kesepakatan apapun antara pedagang lewat himppas, pihak desa sebagai pemangku wilayah, dan pengembang (pemborong pelaksana pekerjaan revitalisasi) yang ditunjuk oleh pihak pemerintah desa.
Kegiatan revitalisasi dan pembangunan pasar darurat agar dihentikan sementara, sampai ada kesepakatan yang jelas antar semua pihak.bila perlu sampai munculnya kepala desa (kuwu) junjang yang baru,karena khawatir,kebijakan kades/kuwu yang saat ini akan berbeda dengan kades/kuwu nanti hasil pemilihan dipesta demokrasi pemilihan kepala desa (pilkades/pilwu) yang akan diselenggarakan tahun 2021 ini.” (KUSYADI)