Kab. Bandung | Kontroversinews.-Keluhan masyarakat dengan tidak mengalirnya air ledeng selama beberapa hari di wilayah Kecamatan Kutawaringin, diungkapkan Direktur Utama Perusahaan Daerah Air Minum Kabupaten Bandung , H. Rudie Kusmayadi , BE,.M.Si, Senin, 02/6, saat ditemui di Gedung DPRD Kab. Bandung, telah terjadi kebocoran pipa besar karena adanya penahanan pemakaian air. Penahanan itu akan atau tidak dipakainya air ledeng tersebut akan mendorong kebocoran pipa sehingga harus dilakukan perbaikan. Untuk perbaikannya perlu 4-5 hari, apa lagi ini mengarah kepada perumahan Rusunawa. Mengenai hal itu ia menghimbau kepada masyarakat di Rusunawa agar bersabar bila terjadi halangan. Karena walau bagaimana pun sudah kewajiban kami untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat.
Rudie juga menambahkan, selain di Kutawaringin kebutuhan masyarakat terhadap air bersih di wilayah Kecamatan Soreang, Ciparay, Majalaya, Baleendah, dan Bojongsoang memang sangat tinggi. Mengingat air tanah di lima wilayah tersebut itu disinyalir sudah kurang sehat. Sebagai solusi untuk pemenuhan kbutuhan air bagi masyarakat adalah dengan memasang air pipa saluran air ledeng. Saat ini PDAM menargetkan melayani 100 ribu pelanggan pada awal tahun 2019. Dimana untuk sekarang sudah terlayani sekitar 93 ribu pelanggan. Diharapkan ahir tahun 2018 dapat terpenuhi 100 ribu sambungan rumah.
Dengan peningkatan sambungan rumah itu, lanjut Rudie, sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri nomor 8 tahun 2000, tentang pedoman akuntansi Perusahaan Daerah Air Minum secara otomatis akan merubah status PDAM Tirta Raharja dari Tipe D ke Tipe E. Rudie optimis permasalahan air di Kabupaten Bandung bisa terpenuhi dengan maksimal. Ia menambahkan dengan dibangunnya Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Gambung dan di Sinumbra dapat membantu memenuhi kebutuhan air di wilayah Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat, Kota Cimahi dan Kota Bandung. “Total baku mutu Kabupaten Bandung sebanyak 986 liter per detik, dan untuk
daerah Soreang – Banjaran sebanyak 200 liter/detik. Dengan adanya SPAM Gambung yang masih dalam proses pembangunan, diharapkan dapat membantu memenuhi kebutuhan air di wilayah Bandung Raya,” tutur Rudie.
Rudie juga mengakui, selain kebocoran juga saat ini pemgembangan saluran air dititikberatkan di seputaran Stadion si Jalak Harupat dalam rangka penyelenggaraan Asian Games 2018. Namun ia kan berusaha agar pemenuhan air bersih kepada masyarakat bisa lancar seperti biasanya.
“Bagaimana pun memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat merupakan prioritas kami. Mungkin saat ini lagi banyak kendala dilapangan atau terjadi kebocoran-kebocoran sehingga air tidak mengalir sesuai harapan. Tapi palayanan akan terus kami lakukan dengan segera menindaklanjuti permasalahan itu secara maksimal agar masyarakat tidak terlalu lama menunggu,” pungkas Rudie. (Ki Agus N. Fattah)