SMPN 3 Soreang Sedang Membangun Kepercayaan

- Pewarta

Selasa, 20 Februari 2018

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kab.Bandung | Kontroversi.- Pada intinya siapapun yang menjadi kepala sekolah pasti berniat untuk memajukan sekolah dimana dia dipercayakan atau ditugaskan.
Demikian halnya dengan Moh. Agus, yang baru menduduki jabatan Kepala sekolah di SMP Negeri 3 Soreang, Kabupaten Bandung.

Moh. Agus, Kepala sekolah SMP Negeri 3 Soreang
Moh. Agus, Kepala sekolah SMP Negeri 3 Soreang

Dalam penuturannya; Banyak hal yang dapat dilakukan untuk membenahi sekolah khususnya masalah lingkungan. Hal tersebut diungkapkan untuk menanggapi pertanyaan kontroversinews.com tentang kegiatan yang dilaksanakan sejak penempatannya di sekolah tersebut.

Ada beberapa kegiatan yang sedang kita laksanakan, misalnya; pembuatan taman, penataan pembuangan sampah dan pembuatan penampungan air. Selama ini SMP N 3 Soreang dikenal sebagai sekolah yang krisis air, hal itu bisa terjadi karena wadanya yang tidak ada. Sampai kepala sekolah yang terdahulu tidak berani menerima tawaran untuk menjadikan sekolah ini menjadi sekolah Adi Wiyata.

Demikian juga halnya dengan sampah, sampah ditumpuk didepan sisi jalan. Disana menumpuk sampai dinas kebersihan datang mengangkut.
Jadi untuk selanjutnya setiap ruang kelas kita sediakan tempat sampah organik dan anorganik. Katanya sambil tersenyum.

“Kedepannya disini juga akan dilaksanakan program Bupati yang dikenal SATAPOK (Sabilulungan Tanam Pohon Kesayangan). Dengan adanya program ini kepala dinas pendidikan juga menganjurkan agar satapok ini dilaksanakan disekolah-sekolah dan mudah-mudahan jadi sekolah Adi Wiyata,” tambahnya.

Mendengar penuturan diatas kontroversinew.com mempertanyakan apa saja yang sudah dicapai selama satu bulan lebih satu minggu bertugas di SMP N 3 Soreang? Kepala sekolah Moh. Agus menjawab, baru 3 minggu kita sudah punya Aula, yang sejak berdirinya sekolah ini dalam sejarahnya belum pernah ada Aula.

Menyinggung masalah anggarannya darimana tidak jadi masalah, kalau anggaran belum turun kita boleh minta tempo, setelah dananya sudah ada la gsung kita lunaskan. Yang penting action dulu. Masa nunggu anggaran turun kita diam saja? Bangun kepercayaan donk, tambahnya bersemangat.

Untuk mengakhiri obrolannya sambil bersalaman kepala sekolah mempersilakan melihat-lihat perubahan yang ada. (Aidil ASp).

Berita Terkait

Bedah Rumah PKB, Dadang Supriatna : Tahun Depan Kami Bedah 5 Ribu Rutilahu
FKGOL Siap Layangkan Surat Audiensi ke DPRD Terkait Permasalahan Lembaga Keuangan
Diduga PT Kayla Joyo Energi Distribusikan Solar Subsidi ke Pelabuhan Jongor Secara Ilegal
Krisis Kepercayaan Publik di Kuningan: Etika Pejabat Dipertanyakan
Diduga Sarat Korupsi, Proyek Rabat Beton di Desa Setupatok Cirebon Disorot Publik
Diduga Kelalaian Penyedia, Anggaran Festival Talun Ngangeni 2025 Tak Cair
Kapolres Samosir Cek Kesiapan Akhir Jelang Operasi Patuh Toba 2025
Wisata Bandung Selatan Lesu saat Liburan, Pengelola Desak Inovasi dan Dukungan Pemerintah

Berita Terkait

Sabtu, 19 Juli 2025 - 11:41

Bedah Rumah PKB, Dadang Supriatna : Tahun Depan Kami Bedah 5 Ribu Rutilahu

Sabtu, 19 Juli 2025 - 08:30

FKGOL Siap Layangkan Surat Audiensi ke DPRD Terkait Permasalahan Lembaga Keuangan

Rabu, 16 Juli 2025 - 13:12

Diduga PT Kayla Joyo Energi Distribusikan Solar Subsidi ke Pelabuhan Jongor Secara Ilegal

Selasa, 15 Juli 2025 - 20:54

Krisis Kepercayaan Publik di Kuningan: Etika Pejabat Dipertanyakan

Selasa, 15 Juli 2025 - 11:23

Diduga Sarat Korupsi, Proyek Rabat Beton di Desa Setupatok Cirebon Disorot Publik

Berita Terbaru

WARTA DESA

Desa Sukawening Diapresiasi atas Transparansi Dana Desa 2025

Minggu, 20 Jul 2025 - 18:32